Jakarta, VIVA – Perkembangan industri asuransi syariah sepanjang 2025 menunjukkan bahwa diperlukan pendekatan yang lebih adaptif. Hal ini mencakup inovasi layanan, pemanfaatan teknologi, dan penguatan kualitas sumber daya manusia. Meningkatnya kebutuhan perlindungan keluarga Indonesia membuat perusahaan asuransi syariah harus menawarkan layanan yang lebih relevan, terjangkau, dan mudah diakses.
Berbagai strategi dilakukan oleh pelaku industri untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan di tengah persaingan pasar yang ketat.
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) menyampaikan beberapa langkah strategis yang mereka jalankan sepanjang 2025. Perusahaan menekankan pentingnya inovasi berdasarkan kebutuhan peserta, penguatan saluran distribusi, serta pengembangan lingkungan kerja yang inklusif dan adaptif sebagai dasar operasional mereka.
Vivin Arbianti Gautama, Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, menjelaskan komitmen perusahaan terhadap inovasi layanan. “Fokus kami adalah memastikan setiap inovasi datang dari kebutuhan peserta, didukung teknologi yang tepat, dan bisa diakses lebih luas melalui kemitraan yang kuat," ungkapnya dalam siaran pers, Senin, 17 November 2025.
Perusahaan memaparkan beberapa inovasi produk, termasuk PRUCritical Amanah dan PRUHeritage Syariah yang berfokus pada perlindungan jiwa, serta PRUWell Medical Syariah yang menerapkan konsep fair pricing.
Selain itu, PRUSehat Syariah ditargetkan untuk kalangan muda seperti Milenial dan Gen Z, yang membutuhkan proteksi kesehatan dengan iuran yang lebih terjangkau.
Dari sisi distribusi, Prudential Syariah menyebutkan bahwa perusahaan didukung oleh lebih dari 80.000 mitra bisnis agen atau tenaga pemasar yang tersebar di seluruh Indonesia. Tenaga pemasar ini dibekali dengan pendekatan Sharia Way of Selling, yang menekankan pemahaman prinsip syariah dan integritas dalam memberikan solusi perlindungan yang sesuai kebutuhan peserta.
Kemitraan perusahaan juga diperluas melalui saluran bancassurance bersama Bank Syariah Indonesia (BSI), yang berpotensi menjangkau lebih dari 21 juta nasabah.
Penguatan sumber daya manusia merupakan bagian lain dari strategi perusahaan. Prudential Syariah menerapkan model kerja hybrid dengan pola tiga hari kerja di kantor dan dua hari kerja dari rumah.
Perusahaan juga menerapkan kebijakan cuti yang lebih panjang dari standar regulasi, seperti tambahan satu bulan cuti melahirkan serta perpanjangan cuti untuk ayah. Inisiatif Wellness Day dijalankan untuk mendukung kesejahteraan karyawan.
Dari sisi kepemimpinan, perusahaan mencatat bahwa tiga dari tujuh anggota Dewan Direksi adalah perempuan.