Rabu, 29 Mei 2024 – 09:56 WIB
Gaza – Selama serangan darat yang dilakukan pasukan Israel di kota Rafah, Jalur Gaza, sebuah kampanye dengan slogan “All Eyes On Rafah” mendapatkan perhatian luas di media sosial. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang situasi di Rafah dan meminta perhatian dunia terhadap konflik yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Baca Juga :
Taylor Swift Hingga Justin Bieber, Daftar Selebriti Dunia yang Masuk List Blockout 2024
Asal-usul di Balik Slogan
VIVA Militer: Kamp pengungsi Tal as-Sultan di Rafah dibom militer Israel
Baca Juga :
Arti “All Eyes on Rafah” yang Ramai Diunggah di Media Sosial
Slogan ini pertama kali diucapkan oleh Rick Peeperkorn, direktur Kantor Organisasi Kesehatan Dunia untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, pada Februari lalu. Pernyataan ini muncul beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana evakuasi untuk kota Rafah sebagai persiapan untuk serangan yang direncanakan guna menghilangkan apa yang diklaim sebagai benteng terakhir kelompok militan Hamas.
“Semua mata tertuju pada Rafah,” kata Rick Peeperkorn untuk menyoroti pentingnya perhatian internasional terhadap situasi di kota tersebut yang dikutip dari Forbes pada Rabu, 29 Mei 2024.
Baca Juga :
Apa yang Terjadi Ketika Israel Menyerang Rafah?
Tujuan Kampanye
Unggahan All Eyes on Rafah
Frasa ini dimaksudkan sebagai seruan agar dunia tidak mengabaikan apa yang terjadi di Rafah, sebuah kota yang menjadi tempat perlindungan bagi sekitar 1,4 juta orang yang melarikan diri dari pertempuran sengit di wilayah lain di Gaza. Meskipun memiliki populasi sipil yang besar, serangan Israel terus berlanjut, memicu keprihatinan kemanusiaan yang mendalam.
Dukungan dan Penyebaran
Berbagai organisasi kemanusiaan dan kelompok lobi, seperti Save the Children, Oxfam, Americans for Justice in Palestine Action, Jewish Voice for Peace, dan Palestine Solidarity Campaign, mulai mengadopsi slogan ini. Mereka menggunakan slogan tersebut dalam berbagai protes di kota-kota besar seperti Paris, London, New York City, dan Los Angeles.
Dukungan dari Masyarakat hingga Selebriti
Kampanye ini juga mendapatkan dukungan dari sejumlah selebriti internasional. Di Indonesia sendiri, masyarakat hingga para selebriti turut menggaungkan slogan “All Eyes On Rafah” di media sosial mereka masing-masing.
Tren di Media Sosial
Di media sosial, tagar #AllEyesOnRafah menjadi viral dengan lebih dari 195.000 postingan di TikTok dan hampir 100.000 postingan di Instagram. Video paling populer di TikTok berasal dari penyanyi pop Amerika Palestina, Zach Matari, yang mendapatkan jutaan tampilan. Pembuat konten pro-Palestina lainnya seperti Lubna Alhilo, Liz Kuhn, dan Reema Bassoumi juga menghasilkan beberapa video paling populer tentang topik ini.
Dengan semakin banyaknya perhatian yang diberikan oleh berbagai kalangan, kampanye “All Eyes On Rafah” berhasil menjadikan situasi di kota Rafah sebagai fokus perhatian dunia, mengingatkan kita semua akan pentingnya kesadaran dan tindakan dalam menghadapi krisis kemanusiaan.
Halaman Selanjutnya
Frasa ini dimaksudkan sebagai seruan agar dunia tidak mengabaikan apa yang terjadi di Rafah, sebuah kota yang menjadi tempat perlindungan bagi sekitar 1,4 juta orang yang melarikan diri dari pertempuran sengit di wilayah lain di Gaza. Meskipun memiliki populasi sipil yang besar, serangan Israel terus berlanjut, memicu keprihatinan kemanusiaan yang mendalam.