Sistem Rujukan BPJS Berjenjang Disoroti: Pasien Tewas Antre Berobat!

Kamis, 13 November 2025 – 17:26 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tidak ingin sistem rujukan pasien BPJS Kesehatan dilakukan secara berjenjang.

Baca Juga:
Menkes: BPJS Nggak Usah Cover yang Kaya-kaya, Fokus yang Bawah Saja!

Dia ingin supaya sistem rujukan berjenjang bagi pasien BPJS dipangkas. Tujuannya, agar masyarakat bisa mendapatkan perawatan lebih cepat dengan biaya yang lebih murah.

Hal ini disampaikan Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 13 November 2025.

Baca Juga:
Berkat JKN, Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Bisa Berobat Tanpa Kendala

"Dari BPJS itu biayanya lebih murah, dari masyarakat juga lebih senang, dia nggak usah dirujuk 3 kali lipat, keburu wafat nanti dia kan. Lebih baik dia langsung saja dikasih ke tempat di mana dia bisa dilayani sesuai dengan anamnesis awalnya," ucap Budi dalam rapat.

Budi menjelaskan bahwa sistem rujukan berjenjang mewajibkan pasien untuk menjalani perawatan di fasilitas kesehatan dari tingkat rendah ke tinggi.

Baca Juga:
Keren, 100 Persen Warga Palembang Sudah Terdaftar BPJS Kesehatan

Padahal, ada beberapa penyakit seperti serangan jantung yang harus langsung ditangani oleh fasilitas layanan kesehatan tipe A.

"Sekarang kalau orang yang sakit, kena serangan jantung, harus di bedah jantung terbuka, dia dari Puskesmas masuk dulu ke rumah sakit tipe C, di tipe C rujuk lagi tipe B, karena nggak bisa ke tipe B, ujungnya tipe A. Padahal yang bisa lakukan itu sudah jelas tipe A. Di tipe C, tipe B nggak mungkin bisa tangani," ungkapnya.

Dengan pemangkasan sistem rujukan berjenjang, Budi menyebut biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan bisa lebih ditekan.

MEMBACA  Temuan Ilmuwan India: Musik Bantu Proses Penyembuhan Pasien di Bawah Anestesi

"Harusnya dengan demikian BPJS nggak usah keluar uang tiga kali, dia keluarnya sekali saja plek langsung dinaikin ke yang paling atas," pungkas Budi.

Klaim Asuransi Kesehatan Ditolak? AI Bisa Jadi Penyebab dan Solusinya