Jakarta (ANTARA) – Penasihat senior khusus Menteri Luar Negeri, Dian Triansyah Djani, mengatakan bahwa memperkuat sistem multilateral, tanpa menggunakan standar ganda, penting untuk menyelesaikan beberapa isu terkait perdagangan global.
“Kita harus memperkuat kredibilitas sistem multilateral. Kita perlu memastikan bahwa hukum internasional diterapkan tanpa standar ganda,” paparnya di sini pada hari Selasa.
Ia mengatakan bahwa sistem multilateral di institusi Bretton Woods, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), serta institusi perdagangan global, seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), perlu direformasi dan ditingkatkan.
Ia menambahkan bahwa banyak negara saat ini lebih memilih konsep regionalisme karena sistem perdagangan multilateral dan mekanisme penyelesaian sengketa perdagangan di WTO tidak berjalan sesuai harapan.
“Jika sistem perdagangan multilateral tidak berjalan sebagaimana seharusnya, sementara mekanisme penyelesaian sengketa tidak diterapkan dengan baik, apa yang tersisa? Itulah mengapa negara-negara beralih ke regionalisme,” kata Dian.
Namun, implementasi konsep regionalisme juga membawa tantangan tersendiri, seperti menjaga ketahanan regional terhadap gangguan global, tambahnya.
Situasi global saat ini mendorong Indonesia untuk mencari memperkuat stabilitas regional di Asia Tenggara ketika negara tersebut memegang kepengurusan ASEAN tahun lalu.
“Oleh karena itu, ketika kami memegang kepengurusan, kami memastikan untuk mendiskusikan semua isu tematik, termasuk rivalitas antar negara. Sebelumnya, kami enggan untuk membahasnya, namun sekarang kami tidak lagi,” katanya.
Berita terkait: Indonesia meminta anggota APEC untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral
Berita terkait: Menteri perdagangan APEC mendesak untuk memperkuat perdagangan multilateral
Berita terkait: Indonesia mendukung sistem perdagangan multilateral berbasis aturan di KTT ASEM
Reporter: Uyu Septiyati Liman
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024