Sistem ETLE Jakarta menangkap jutaan pelanggaran lalu lintas

Jakarta (ANTARA) – Setidaknya 10 juta pengendara kendaraan tertangkap melanggar hukum lalu lintas oleh sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Jakarta Raya, menurut keterangan dari kepolisian kota.

“Sistem ETLE kami telah mendeteksi 10 juta pelanggaran dalam satu bulan,” kata Komisaris Senior Latif Usman, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Jakarta Raya, dalam sebuah pernyataan yang diterima pada hari Minggu.

Usman tidak menjelaskan jenis kendaraan yang terlibat dalam pelanggaran. Namun, jumlah yang tinggi ini diidentifikasi oleh ratusan kamera ETLE yang beroperasi di sepanjang jalan-jalan Jakarta.

“Kami memiliki 137 kamera ETLE di Jakarta Raya, dengan 127 kamera statis dan 10 unit mobile,” katanya

Usman mengungkapkan bahwa pelanggaran paling umum melibatkan pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm.

Ini diikuti oleh kendaraan yang mengabaikan kebijakan lalu lintas ganjil-genap dan pengemudi mobil yang tidak menggunakan sabuk pengaman.

“Pelanggaran meliputi tidak menggunakan helm, melanggar kebijakan ganjil-genap, dan menggunakan ponsel saat mengemudi,” jelasnya.

Usman menekankan bahwa ETLE adalah sistem digital yang membantu polisi dalam menegakkan hukum lalu lintas dan menjaga ketertiban.

Berbeda dengan penegakan manual, ETLE memungkinkan untuk memberi sanksi kepada pelanggar lalu lintas tanpa harus menghentikan atau menangkap mereka secara fisik oleh petugas.

“Kamera dan sensor induksi magnetik dari sistem ETLE dapat secara otomatis mendeteksi pelanggaran dan mengambil bukti fotografi,” katanya.

Selain kamera ETLE statis yang diposisikan di persimpangan lampu merah, unit ETLE mobile juga dikerahkan di kendaraan patroli polisi yang beroperasi di seluruh kota.

Peraturan ETLE ditandatangani oleh Inspektur Jenderal Firman Shantyabudi, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, pada 16 Mei 2023.

Berita terkait: Jakarta membentuk tim untuk menindak parkir liar

MEMBACA  Memulai Operasional, Dua Anak Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara

Berita terkait: Transportasi umum mencerminkan kondisi sosial ekonomi: BRIN

Penerjemah: Ilham K, Kenzu
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024