Singapura Menjadi Tuan Rumah Konferensi Tingkat Tinggi Inisiatif Penanggulangan Ransomware ke-5

Para anggota CRI mendukung penggunaan "Panduan bagi Organisasi untuk Membangun Kekuatan Rantai Pasok terhadap Ransomware".

Singapura (ANTARA/PRNewswire) – Singapura menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Inisiatif Penanggulangan Ransomware Internasional (CRI) ke-5 pada 24 Oktober 2025 di Marina Bay Sands. KTT ini berlangsung bersamaan dengan Singapore International Cyber Week 2025 yang diselenggarakan oleh Cyber Security Agency of Singapore (CSA). KTT CRI ke-5 ini menghimpun hampir 150 perwakilan internasional dari 60 negara, organisasi internasional, dan entitas sektor swasta. Hal ini mencerminkan kerjasama global yang kuat dalam memerangi ransomware. Ini adalah pertama kalinya KTT diadakan di luar Amerika Serikat (AS). Singapura, bersama Australia, Jerman, Inggris Raya (UK), dan AS menjadi ko-ketua CRI.

CRI, yang dibentuk pada tahun 2021 dan terdiri dari 74 negara anggota dan organisasi internasional, merupakan satu-satunya platform multilateral yang didedikasikan untuk meningkatkan kolaborasi internasional dalam memerangi ancaman ransomware. Perlu dicatat, ini adalah pertama kalinya entitas sektor swasta, termasuk Ensign InfoSecurity, berpartisipasi dalam KTT CRI. Hal ini menekankan pentingnya kemitraan publik-swasta dalam menciptakan solusi inovatif dan memperkuat ketahanan untuk efektif memerangi ancaman ransomware.

Ibu Josephine Teo, Menteri Pengembangan Digital dan Informasi, serta Menteri yang Menangani Keamanan Siber dan Smart Nation Group, menyampaikan sambutannya di KTT CRI ke-5. Beliau berkata, "CRI mewakili tekad kolektif kita melawan wabah ransomware global. Singapura berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya ini di CRI. Tidak ada negara, apapun kapabilitas atau pengalamannya, yang dapat memerangi masalah rumit ini secara efektif dengan berjuang sendiri." Beliau menambahkan bahwa sejak awal diputuskan bahwa keanggotaan bukanlah soal ideologi. Sebaliknya, CRI akan menyambut negara mana pun yang siap untuk meminta pertanggungjawaban pelaku ransomware dan menolak memberikan tempat aman bagi mereka.

MEMBACA  Indonesia mencari peningkatan keterampilan pekerja migran

Pada KTT tersebut, para anggota terlibat dalam diskusi yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama internasional dan meningkatkan ketahanan kolektif terhadap ancaman ransomware. Para anggota sepakat untuk:

  • Meningkatkan komunikasi antara organisasi swasta dan pemerintah.
  • Mengembangkan inisiatif pembangunan kapasitas untuk berbagi praktik terbaik.
  • Meningkatkan berbagi informasi.
  • Memperbaiki komunikasi antara pemerintah dan sektor swasta.
  • Mengadopsi rekomendasi dan panduan yang efektif untuk mengatasi ancaman ransomware yang muncul.

    Di akhir KTT, Komite Pengarah CRI menerbitkan Ringkasan (lihat Lampiran A), yang menegaskan kembali komitmen bersama untuk membangun ketahanan kolektif terhadap ancaman ransomware, mendukung anggota yang mengalami serangan ransomware, meminta pertanggungjawaban pelaku kejahatan ransomware, dan mempromosikan perilaku Negara yang bertanggung jawab di dunia maya.

    Selain itu, 67 anggota CRI mendukung "Panduan bagi Organisasi untuk Membangun Kekuatan Rantai Pasok terhadap Ransomware". Dipimpin oleh Singapura dan Inggris, Panduan ini bertujuan membantu organisasi mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan postur keamanan rantai pasok mereka terhadap serangan ransomware (lihat Lampiran B). Panduan ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan insiden ransomware berdampak kritis pada organisasi dan memastikan organisasi tidak meninggalkan rantai pasok yang rentan terhadap serangan ransomware. Panduan ini menetapkan empat langkah kunci untuk membantu organisasi mengembangkan pendekatan guna meningkatkan postur keamanan rantai pasok mereka terhadap risiko ransomware:

    1. Paham mengapa keamanan rantai pasok itu penting ("mengapa").
    2. Identifikasi mitra rantai pasok kunci dan tingkat akses mereka ("siapa").
    3. Kembangkan strategi dan rencana implementasi untuk keamanan rantai pasok ("apa").
    4. Tinjau dan sempurnakan pendekatan Anda.

      KTT ini menegaskan komitmen CRI untuk bekerja sama dalam memerangi ransomware dan memajukan upaya keamanan siber. Singapura akan terus berkontribusi pada upaya CRI untuk memperkuat kohesi dan kolaborasi internasional mengenai kebijakan penanggulangan ransomware.

      PR Newswire adalah mitra siaran pers untuk KTT Inisiatif Penanggulangan Ransomware Internasional (CRI) ke-5.

      Lampiran
      Ringkasan Komite Pengarah CRI untuk 2025: Tautan
      Panduan bagi Organisasi untuk Membangun Kekuatan Rantai Pasok terhadap Ransomware: Tautan

      Sumber: Cyber Security Agency of Singapore (CSA)

      Reporter: PR Wire
      Editor: PR Wire
      Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Perjalanan Tahun Baru Imlek China Diperkirakan Capai Tingkat 'Historis'