Senin, 26 Mei 2025 – 11:16 WIB
Jakarta, VIVA – Produsen AC, PT Daikin Industries Indonesia, tunjukkan komitmen mereka dalam mendukung efektifitas sistem operasional perusahaan untuk tingkatkan kepuasan pelanggan. Daikin kini sudah dapat tiga sertifikasi ISO: ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, dan ISO 14001:2015.
Baca Juga:
8 Tanda Kamu Perlu Coba TOEIC Link Sebelum Lamar Pekerjaan Idaman
Sertifikasi ini diberikan langsung oleh pimpinan PT TUV Rheinland Indonesia ke direksi Daikin. TUV Rheinland sendiri adalah lembaga sertifikasi yang memastikan perusahaan memenuhi standar internasional.
Proses sertifikasi dilakukan lewat audit ketat. Mereka menilai sistem manajemen mutu, keselamatan kerja, dan pengelolaan lingkungan berdasarkan standar ISO tersebut. Ini sejalan dengan komitmen Daikin untuk ciptakan lingkungan kerja aman dan kelola dampak lingkungan secara efektif.
Baca Juga:
Akselerasi Program Pemerintah, Dexa Medica Pastikan Dekat dengan Konsumen
"Dengan tiga sertifikasi ISO sekaligus, kami harap konsumen makin percaya memilih produk AC kami. Kami juga berharap instansi pemerintah tak ragu pakai produk kami, karena sudah ada sertifikasi TKDN, SNI, dan Sertifikat Hemat Energi," ujar Direktur PT Daikin, Budi Mulia.
Baca Juga:
BI Ungkap Penjualan Eceran Terkontraksi 2,2 Persen pada April 2025
Budi menambahkan, AC Daikin buatan Indonesia akan segera tersedia di pasar. Pabriknya sudah diresmikan pada 14 Mei lalu oleh Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti.
Presdir Daikin, Boonthavee Khamhaeng, bilang pabrik di Cikarang ini akan tingkatkan produksi hingga 1 juta unit AC dan buka lebih dari 1.000 lapangan kerja.
"Lini produksi kedua akan beroperasi tahun ini, sehingga kapasitas produksi capai 1 juta set AC. Dengan 2 shift per lini, kami sediakan lebih dari 1.000 pekerjaan baru," jelas Boonthavee.
Sementara itu, Dirut TUV Rheinland Indonesia, Nyoman Susila, bilang keberhasilan Daikin dapat sertifikasi ISO adalah pencapaian besar. Namun, tantangan sebenarnya adalah mempertahankan standar ini.
Kunci utamanya adalah konsistensi dan perbaikan terus-menerus. Ini butuh komitmen penuh dari manajemen dan karyawan untuk jaga efektivitas sistem serta tingkatkan kepuasan pelanggan dan stakeholder.
Catatan: Ada beberapa kesalahan kecil seperti "efektifitas" (seharusnya "efektivitas") dan "operasional" yang tertulis "operasional".