Shura dan Derivasinya Ditemukan Sebanyak 3 Kali dalam Al-Quran

memuat…

Debat sebagai padanan dari istilah diskusi, dalam al-Qur’an disebut dengan istilah al-hiwar, al-mira’, al-muhajjah, al-jadal, syura, dan al-munazarah yang definisinya lebih mendekati perdebatan. Kali ini, kita akan membahas istilah shura. Istilah ini berasal dari akar kata yang terdiri dari huruf sha-wa-ra. Menurut Ibn Faris dalam Mu’jam Maqayis, kata ini memiliki arti memulai sesuatu, menampakkannya, dan menjelaskannya. Dalam Lisan al-‘Arab, kata ini berarti mengeluarkan madu dari sarang lebah.

Menurut al-Asfahani, kata shura berarti musyawarah dalam arti mengeluarkan setiap perbedaan pendapat atas sesuatu untuk menciptakan kebaikan dan kebenaran yang ada di dalamnya.

Dalam terminologi, ‘Abd al-Hamid al-Ansari menyatakan bahwa shura berarti saling berdiskusi, merundingkan, atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah dari berbagai pihak untuk kemudian dipertimbangkan dan diambil yang terbaik demi kepentingan bersama.

Di dalam al-Qur’an, kata yang berasal dari akar kata shura dengan berbagai derivasinya disebut sebanyak tiga kali, yaitu dalam QS al-Baqarah (2):233, QS al-Syura (42):38, dan QS Ali ‘Imran (3):159. Ketiga ayat ini semuanya mengacu pada makna musyawarah atau diskusi dengan cara bertukar pendapat dari berbagai pihak mengenai suatu masalah untuk kemudian dipertimbangkan, diputuskan, dan diambil yang terbaik demi kepentingan bersama.

Dengan demikian, istilah shura tidak mengarah pada perdebatan untuk mencari pendapat yang lebih kuat, tetapi lebih mengarah pada pencarian kesepakatan bersama.

(mhy)

MEMBACA  Bergabung dalam Hari Raya Bersama Keluarga Sule, Pakaian Mahalini Dikritik Netizen Tidak Sopan: Terlalu Terbuka!