Sabtu, 18 Oktober 2025 – 10:10 WIB
Nama Shin Tae-yong kembali menjadi sorotan publik Indonesia setelah beredar kabar tentang pemecatannya dari posisi pelatih Timnas Indonesia.
Baca Juga:
Jepang Sudah Hancurkan Brasil, Jerman hingga Spanyol, Timnas Indonesia Masih Gonta-ganti Pelatih
Di tengah banyaknya spekulasi soal konflik internal di skuat Garuda, penerjemah pribadi pelatih asal Korea Selatan itu, Jeong Seok Seo atau Jeje, akhirnya angkat bicara.
Melalui podcast di kanal YouTube Ruang Publik, Jeje mengungkap sisi lain Shin Tae-yong yang jarang diketahui publik.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Ditendang Malaysia di Peringkat FIFA
Ia menceritakan bagaimana pelatih tersebut harus menghadapi situasi sulit sebelum pertandingan penting, termasuk saat harus membujuk pemain yang ingin meninggalkan tim.
Isu tentang konflik internal di Timnas Indonesia sempat beredar kuat. Ada rumor yang menyebut bahwa seorang pemain sangat kecewa dan mengancam akan keluar jika Shin Tae-yong tidak segera dipecat.
Baca Juga:
Terpopuler: TNI Tewaskan 14 OPM di Intan Jaya, Mahfud MD Bongkar Mark Up Whoosh!
Namun, Jeje menegaskan bahwa dia tidak pernah mendengar langsung ancaman seperti itu.
“Sejujurnya saya tidak dengar soal itu, tapi mungkin saya dengar kata-kata lain. Dan pelatih Shin juga tidak punya pilihan lain, dia harus membujuk pemain yang mau pulang ini,” ungkap Jeje.
Pernyataan itu mengejutkan banyak orang. Dalam sepak bola profesional, jarang ada pelatih yang turun tangan langsung membujuk pemain agar tetap bertahan, apalagi jelang pertandingan besar.
Jeje menjelaskan, kejadian itu terjadi setelah pertandingan melawan Bahrain, saat tim harus bersiap menghadapi China dalam waktu hanya lima hari.
“Jadi mungkin pelatih Shin juga memikirkan posisinya, Pak Erick, dan masalah media, masalah tim juga, ya akhirnya dibujuk-bujuk sampai akhirnya dimainkan lagi,” lanjutnya.
Menurut Jeje, Shin Tae-yong bahkan mendatangi pemain tersebut secara personal. Dia berusaha meyakinkan bahwa pulang di tengah kompetisi bisa berdampak buruk pada nama baik tim dan federasi.
“Dia ditanya, ‘Kamu mau atau tidak?’ Tapi ternyata dia tetap tidak mau. Setelah itu saya tidak tahu siapa yang membujuknya. Ada beberapa pihak yang membujuk dia untuk tidak pulang. Kalau pulang sekarang pasti akan ada masalah besar. Pasti akan ramai di media. Jadi, ya akhirnya dia tidak pulang,” cerita Jeje.
Yang menarik, pemain yang sempat ingin mundur itu justru tetap dimainkan sebagai starter saat melawan China.