Shell Garap 5 Blok Migas di Indonesia, SKK Migas Bocorkan Rinciannya

Rabu, 12 November 2025 – 07:00 WIB

Jakarta, VIVA – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa perusahaan migas raksasa dunia, Shell, telah mengajukan proposal untuk melakukan studi bersama atau joint study di 5 wilayah kerja (WK) migas Indonesia.

“Top! Dia (Shell) sudah gabung bersama KUFPEC (Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company) 50:50, dan sudah mengajukan proposal ke Dirjen Migas,” kata Djoko di kawasan DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 November 2025.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 9 April 2025

Foto : VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Mitra Shell, yaitu KUFPEC, adalah perusahaan hulu migas internasional yang bergerak di bidang eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak mentah dan gas alam di luar Kuwait. KUFPEC merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kuwait Petroleum Corporation.

Djoko menjelaskan, melalui kerjasamanya dengan KUFPEC, Shell sudah mengajukan permohonan untuk melakukan joint study di 2 WK lepas pantai dan 3 WK darat, kepada Dirjen Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman.

Saat ini, Djoko mengatakan bahwa Kementerian ESDM masih mengevaluasi proposal tersebut.

“Ini sedang dievaluasi oleh Dirjen Migas,” ujarnya.

Senada, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, sebelumnya juga telah menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima proposal dari Shell. Dia mengatakan, proposal Shell itu akan dikonsultasikan dulu dengan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, sebelum diumumkan ke publik.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman

“Setiap joint study harus kami konsultasikan dulu supaya kami dapat gambaran yang utuh, tujuannya seperti apa, dan peluang-peluangnya nanti seperti apa,” kata Laode.

Pemerintah menawarkan lebih dari 5 WK ke Shell, lalu Shell menyatakan ketertarikannya pada 5 WK. Namun, Laode belum bisa mengungkapkan WK mana saja yang diminati Shell.

MEMBACA  Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Kembali Berfungsi, Layani 10 Juta Penumpang per Tahun

Dia memastikan bahwa saat ini Shell sudah menunjukkan minatnya dan akan masuk di tahap yang sangat awal, yaitu joint study. Dengan begitu, proposal ini jelas menunjukkan minat Shell untuk kembali ke industri hulu migas Indonesia.

“Mereka (Shell) akan masuk di tahap yang sangat awal, yaitu joint study. Mereka sudah menyatakan minat untuk 5 WK,” ujarnya.