loading…
Seorang ibu Palestina (tengah) mencari putra-putranya yang hilang di bawah reruntuhan bangunan yang hancur setelah serangan militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat, 5 Juli 2024. Foto/EPA-EFE/ALAA BADARNE
JENIN – Sebanyak empat orang tewas dalam dua serangan udara Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, menurut wartawan Al Jazeera dan Kementerian Kesehatan Palestina.
Melaporkan dari Jenin, Nida Ibrahim dari Al Jazeera mengatakan serangan Selasa pagi (6/8/2024) terjadi setelah pasukan Israel menyerbu daerah itu pada Senin sore, menargetkan satu toko penukaran uang dan mengklaim tempat itu terkait dengan pembiayaan gerakan Hamas yang memerintah Gaza.
Ibrahim melaporkan empat warga Palestina tewas di Aqqaba, dekat Tubas, tempat serangan Israel memicu konfrontasi bersenjata.
“Menurut sumber-sumber lokal, warga Palestina menemukan unit Israel yang menyamar yang mengepung salah satu rumah, yang menyebabkan konfrontasi bersenjata. Kemudian, pasukan Israel menggunakan kekerasan terhadap warga Palestina, beberapa dari mereka tidak melakukan apa-apa, tidak berpartisipasi,” ungkap dia.
Al Jazeera berbicara kepada Mohaidden Abu Sbaih, saksi mata salah satu serangan udara Israel di Jenin, yang mengatakan buldoser Israel muncul di daerah tersebut, sementara pesawat tempur muncul di atas kepala.
“Dalam waktu lima menit, pesawat Israel menghantam satu gedung di lingkungan tersebut,” papar dia.
“Setelah serangan tersebut, anggota masyarakat menemukan sisa-sisa empat orang yang tewas dalam serangan tersebut,” ujar dia.
\”Mereka adalah geng,\” kata Abu Sbaih, merujuk pada militer Israel.
Kebijakan Pembunuhan
Fatah, gerakan Palestina yang memimpin Otoritas Palestina di Tepi Barat, mengutuk serangan Israel, dengan mengatakan \”kebijakan pembunuhan berdarah Israel\” tidak akan menghentikan rakyat Palestina untuk membela \”hak-hak nasional mereka\”.
Fatah menegaskan, “Serangan terhadap Jenin dan Tubas meneguhkan tanpa keraguan bahwa pemerintah pendudukan ekstremis mencari eskalasi sistematis, dengan persetujuan, dukungan, dan bias resmi Amerika, untuk melaksanakan rencananya yang bertujuan melikuidasi hak-hak rakyat kami dan menggusur mereka.\”