Seekor Komodo dikabarkan menyerang dan melukai seorang pria berusia 74 tahun yang sedang istirahat di gubuknya di tengah kebun di Pulau Rinca, West Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Komodo, spesies kadal terbesar yang masih ada, merupakan hewan asli beberapa pulau di provinsi tersebut. Ira Santika, kerabat korban yang bernama Hamra, mengatakan serangan terjadi pada hari Kamis sekitar pukul 14.00. Istrinya Hamra berteriak histeris saat menyaksikan serangan itu, memperingatkan warga sekitar. Komodo menggigit kaki kiri Hamra setelah kehilangan jejak kucing yang awalnya ia kejar. “Karena usianya, korban tidak bisa melihat serangan datang. Sementara itu, istrinya sibuk mengusir monyet dari kebun,” tambahnya. Kerabat Hamra mengevakuasinya menggunakan perahu motor melalui dermaga di desa Golo Mori sebelum mengangkutnya ke unit gawat darurat Rumah Sakit Umum Regional Komodo dengan kendaraan yang disediakan oleh manajemen Taman Nasional Komodo. Putra Hamra, Suhardin, mengonfirmasi bahwa ayahnya telah menerima perawatan medis, mengatakan, “Dia mendapat 39 jahitan di kaki kirinya.” Di kesempatan terpisah, Kepala manajemen taman nasional, Hendrikus Rani Siga, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam kegiatan sehari-hari mereka karena adanya kadal berukuran besar tersebut. “Warga tidak punya pilihan selain tetap waspada terhadap Komodo, karena mereka berbagi area yang sama,” katanya. Berita terkait: Indonesia berusaha merevitalisasi Taman Nasional Komodo melalui penutupan Berita terkait: Kementerian soroti peningkatan populasi Komodo dalam beberapa tahun terakhir