Serangan Drone ke Masjid Sudan, 70 Orang Meninggal

Sabtu, 20 September 2025 – 12:15 WIB

Jakarta, VIVA – Korban meninggal akibat serangan pesawat nirawak yang dilakukan oleh pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) terhadap sebuah masjid di Kota Al Fashir, Provinsi Darfur Utara, Sudan Barat, telah mencapai lebih dari 70 orang. Hal ini diumumkan oleh Dewan Kedaulatan Transisi Sudan (TSC) pada Jumat, 19 September 2025.

Baca Juga:
Para Pemimpin Arab Sepakat Tinjau Ulang Hubungan dengan Israel Usai Serangan di Qatar

Sebelumnya pada hari yang sama, organisasi non-pemerintah Sudan Doctors Network menyatakan serangan drone tersebut menewaskan setidaknya 43 orang.

"Kelompok teroris RSF melancarkan serangan drone terhadap jemaah di sebuah masjid di Kota Al Fashir saat salat Subuh. Lebih dari 70 orang tewas akibat kejahatan ini," tutur TSC dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga:
350.000 Penduduk Gaza Mengungsi Akibat Serangan Israel

Kota Al Fashir telah dikepung oleh pasukan RSF selama lebih dari setahun, dengan bentrokan antara angkatan bersenjata Sudan dan pemberontak terjadi di pinggiran kota.

The New York Times, yang mengutip dokter setempat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa warga dipaksa memakan daging keledai dan unta untuk bertahan hidup akibat kelaparan massal yang terjadi di tengah konflik militer.

Baca Juga:
6 Tewas dalam Serangan Israel di Doha Qatar, Termasuk Putra Petinggi Hamas Khalil al-Hayya

Pertempuran sengit antara RSF dan militer Sudan telah berlangsung sejak April 2023. Pada Maret, militer mengumumkan bahwa mereka berhasil mengusir pemberontak dari ibu kota, Khartoum.

Sebulan kemudian, pasukan paramiliter RSF meningkatkan serangan di Sudan barat dan selatan serta mendeklarasikan pembentukan pemerintahan tandingan. (Ant)

Tiga Mata-mata Ukraina Pasang Bom di Mobil Petinggi Rusia, Digagalkan Kremlin

MEMBACA  Limbad Ditahan Imigrasi Arab Akibat Gigi Taringnya, Diteriaki "Setan" oleh Petugas

Dinas Keamanan Rusia menangkap tiga orang yang diduga sebagai agen mata-mata Ukraina yang berencana meledakkan mobil salah satu pimpinan perusahaan Industri Pertahanan Rusia.

VIVA.co.id
19 September 2025