Seni, pendidikan budaya sebagai jembatan menuju ideologi negara Pancasila: pemerintah

Direktur Jenderal Kebudayaan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid, mengatakan bahwa pendidikan seni dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk karakter sebuah bangsa.

“Pancasila dan pendidikan seni dan budaya itu penting. Berbicara tentang Pancasila adalah berbicara tentang nilai-nilai, dan sangat efektif untuk menggunakan seni dan budura untuk menanamkannya dalam masyarakat,” paparnya.

Oleh karena itu, pendidikan seni dan budaya dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan masyarakat dengan nilai-nilai Pancasila. Dan oleh karena itu, pendidikan seni dan budaya harus diberikan sejak usia dini agar generasi muda memiliki pemahaman yang kuat tentang identitas Pancasila mereka.

Salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila adalah dengan memperkenalkan metode pembelajaran berbasis seni dan budaya yang mempromosikan nilai-nilai tersebut di sekolah. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar nilai-nilai Pancasila secara teoritis, tetapi juga melalui pengalaman langsung dengan berinteraksi dengan berbagai bentuk seni dan budaya.

Untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda, Kementerian mengadakan acara perayaan khusus pada 23 Juli 2024, di Perpustakaan Nasional di Jakarta sebagai bagian dari kegiatan Hari Anak Nasional.

Kepala Pusat Prestasi Karakter (Puspeka) Kementerian, Rusprita Putri Utami, mengatakan bahwa melalui cerita, anak-anak dapat belajar tentang nilai-nilai Pancasila, yang meliputi kreatif, bekerja sama, dan mandiri.

MEMBACA  Indonesia menyambut pengakuan Irlandia, Spanyol, dan Norwegia terhadap Palestina