Semua elemen harus membantu mencegah bullying di unit pendidikan: kementerian

Insiden perundungan yang dilakukan oleh beberapa siswa SMP terhadap seorang siswa di Kota Balikpapan telah mengingatkan kita betapa pentingnya pencegahan perundungan di sekolah. Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah meminta semua orangtua, guru, dan masyarakat untuk membantu mencegah segala bentuk kekerasan fisik, seperti perundungan, di lingkungan pendidikan. “Insiden perundungan yang dilakukan oleh beberapa siswa SMP terhadap salah satu di Kota Balikpapan telah mengingatkan kita betapa pentingnya pencegahan perundungan di sekolah,” kata Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian, Nahar, di sini pada Sabtu. Menurutnya, selain pencegahan, orangtua dan sekolah harus melakukan pengawasan terhadap perundungan. Nahar menyatakan keprihatinan atas terus terjadinya insiden perundungan, terutama terhadap anak-anak di sekolah. “Anda bisa membayangkan trauma dan ketakutan yang dialami korban perundungan fisik. Orangtua adalah yang pertama harus tegas mencegah anak-anak yang memiliki perilaku perundungan,” katanya. Kemudian, pendidik di lingkungan sekolah harus terlibat dalam pencegahan perundungan. Dia mengatakan bahwa kementerian telah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait dan akan terus memantau penanganan perundungan untuk memastikan bahwa hal itu memenuhi kepentingan terbaik anak-anak, baik korban perundungan maupun pelaku. Selain itu, pihaknya berupaya untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Serangkaian penilaian mendalam akan dilakukan untuk menentukan motif pelaku sehingga intervensi yang tepat dapat dilakukan. Sebelumnya, video seorang siswa SMP di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, yang diserang oleh teman-temannya di dalam kelas menjadi viral di media sosial. Korban adalah seorang anak laki-laki berusia 16 tahun. Lima siswa berusia 14-15 tahun diduga melakukan perundungan terhadapnya, sementara seorang siswa lain merekam kejadian tersebut. Berita terkait: Jangan tutupi kasus perundungan demi reputasi sekolah: Presiden Berita terkait: KPAI dorong membangun kesadaran tentang regulasi untuk mencegah kekerasan

MEMBACA  Jogja Fashion Week 2024 Kembali Dilaksanakan, Melibatkan 100 Merek Fashion