Pemerintah Indonesia nemukan sembilan sisa-sisa arkeologi bawah air yang terkait dengan Perang Dunia II di perairan Kota Jayapura, Papua.
Saberia, seorang pejabat di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Papua, mengatakan pada Rabu bahwa survei terkini mendokumentasikan sisa-sisa kapal perang, pesawat tempur, mobil lapis baja, dan bahkan sebuah tank di dasar laut.
“Berdasarkan identifikasi awal, bangkai pesawat tempur yang ditemukan di Teluk Youtefa diduga adalah pesawat tipe Hayabusa milik Kekaisaran Jepang. Diperkirakan jatuh pada tahun 1944 selama pertempuran dengan pasukan Sekutu,” jelasnya.
Dia mencatat bahwa selain degradasi alam, peninggalan tersebut telah sangat rusak oleh praktik penangkapan ikan yang merusak dan polusi laut.
“Penggunaan bom ikan telah merusak ekosistem laut dan menghancurkan situs warisan budaya yang bernilai sejarah tinggi,” kata Saberia.
Shinatria Adhityatama, anggota tim penyelam, mengatakan sembilan situs warisan budaya bawah air telah diidentifikasi untuk potensi pelestarian.
“Kami mendokumentasikan beberapa sisa-sisa, kebanyakan kapal pendarat Sekutu, serta sayap pesawat tempur dari Perang Dunia II,” ujarnya, menambahkan bahwa lebih banyak lagi peninggalan kemungkinan besar ditemukan di perairan Papua.
Adhityatama mendesak masyarakat, khususnya komunitas nelayan dan penyelam, untuk membantu melindungi situs-situs tersebut.
“Pelestarian bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Generasi muda juga harus terlibat agar warisan Perang Dunia II di Jayapura dapat digunakan untuk pendidikan dan pariwisata budaya bahari yang berkelanjutan,” tegasnya.