Makassar (ANTARA) – Sembilan orang tewas pada hari Minggu ketika sebatang pohon tumbang menimpa mereka selama hujan deras di tempat wisata Petta Bulu Matanre di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Menurut Kepala Kepolisian Soppeng Ajun Komisaris Besar Yusuf Usman, kecelakaan terjadi di tengah hujan lebat dan angin kencang, menyebabkan pohon besar roboh ke pondok tempat korban mencari perlindungan. “Ada sembilan korban tewas dan delapan luka-luka,” ujar Usman dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di sini pada hari Minggu. Ia mengidentifikasi korban tewas sebagai Wa Menreng, Agus, Yangke, S.T. Rabiah, Karyati, Rosmini, Mannuri Lesu Ikada, Nurtasia, dan Asse. Peti mati mereka telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Sementara itu, delapan pengunjung yang terluka dievakuasi ke rumah sakit umum daerah Soppeng untuk perawatan medis. Polisi telah mengamankan lokasi kecelakaan dan membentuk garis polisi di sana, tambah Usman. Menurut basis data desa wisata Kementerian Pariwisata, situs Petta Bulu Matanre adalah tempat wisata alam dan budaya lokal di Desa Mattabulu, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Salah satu daya tarik utamanya adalah makam Syaikh Abdul Majid yang dihormati, juga dikenal sebagai Petta Bulu Matanre, yang diyakini sebagai seorang raja lokal pada zaman kuno. Berita terkait: Empat orang tewas ketika pohon tumbang menghancurkan mobil di Jawa Timur Berita terkait: Revitalisasi situs candi Muarajambi langkah untuk melestarikan budaya: pemerintah Translator: M Darwin Fatir, Nabil Ihsan Editor: Tia Mutiasari Copyright © ANTARA 2024