Semangat Bandung Tak Terpenuhi, Megawati Sampaikan di Forum Beijing

Beijing (ANTARA) – Mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa penderitaan rakyat Palestina dalam perjuangan kemerdekaan menunjukkan bahwa Semangat Bandung masih belum terwujud.

"Realiasi Semangat Bandung belum selesai, dan penderitaan rakyat Palestina adalah bukti paling jelas atas hal itu," ujarnya dalam acara "Dialog Peradaban Global" yang diselenggarakan Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Beijing, Tiongkok, pada Kamis.

Semangat Bandung, yang di Indonesia dikenal sebagai Dasasila Bandung, merujuk pada 10 prinsip perdamaian dan kerja sama dunia yang diadopsi dalam Konferensi Asia-Afrika 1955.

Presiden kelima Indonesia itu menyesalkan kegagalan masyarakat global untuk menyatukan upaya meringankan penderitaan Palestina, meski ada kemajuan besar dalam sains dan teknologi.

Megawati mendukung "Inisiatif Peradaban Global" yang diusulkan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 15 Maret 2023, menyebutnya sebagai "kontribusi penting untuk membangun dunia yang adil, inklusif, dan harmonis."

Ia juga menyampaikan harapan agar "Piagam Masa Depan Bersama" dapat disusun selama dialog, seperti yang diusulkan Xi.

"Piagam itu akan menyerukan dunia berdasarkan rasa saling hargai antarnegara, bebas dari dominasi, hegemoni, dan eksploitasi. Juga mendorong tanggung jawab kolektif," katanya.

Menurut Megawati, piagam tersebut harus mempromosikan nilai-nilai universal seperti menghargai keragaman budaya, martabat pribadi, kebebasan, serta pengembangan peradaban yang seimbang antara kebutuhan materi dan spiritual.

Piagam itu juga harus menekankan tanggung jawab bersama untuk melestarikan planet dan membangun perdamaian, sekaligus menolak eksploitasi berlebihan atas sumber daya alam.

"Saya yakin nilai-nilai etika universal dapat menyelesaikan ketegangan global yang berasal dari konflik bersenjata, persaingan kekuatan besar, dan kompetisi ekonomi yang merusak," ujarnya.

"Dunia mungkin di ambang perpecahan, tapi kita harus tetap optimis. Kita bisa mengubah arah sejarah — asalkan kita berdiri di pihak kebenaran dan keadilan."

MEMBACA  Persib Bandung Siap Menantang PSBS Biak di Laga Pembuka Liga 1 2024/2025

Selain menghadiri dialog, Megawati juga bertemu dengan Liu Jianchao, kepala Departemen Internasional PKT (IDCPC), selama kunjungannya di Beijing.

Berita terkait: Reuni Prabowo-Megawati dilihat sebagai tanda persatuan nasional Indonesia
Berita terkait: Megawati serukan persatuan Asia-Afrika isu Palestina

Penerjemah: Desca Lidya N, Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025