Jakarta (ANTARA) – Program sekolah gratis pemerintah Indonesia, Sekolah Rakyat, akan menerapkan tiga jenis kurikulum untuk mendukung pembelajaran akademis dan pengembangan karakter.
“Kami telah membagi kurikulum menjadi tiga bagian. Pertama adalah kurikulum persiapan sebelum dimulainya sekolah formal. Kedua mengikuti kurikulum sekolah formal nasional. Ketiga fokus pada pendidikan keterampilan hidup,” kata Mohammad Nuh, Ketua Tim Pembentukan Sekolah Rakyat, pada Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah pertemuan koordinasi menteri mengenai infrastruktur dan fasilitas Sekolah Rakyat di Kementerian Sosial.
Nuh menegaskan bahwa ketiga kurikulum tersebut dirancang untuk melengkapi satu sama lain, tanpa tumpang tindih dalam implementasinya.
Beliau menjelaskan bahwa kurikulum persiapan akan berlangsung selama dua minggu sebelum dimulainya kelas formal, dengan tujuan membangun kesiapan fisik dan disiplin siswa.
Fase ini juga mencakup kegiatan pembentukan karakter, seperti menanamkan disiplin dan kerapihan melalui olahraga dan latihan baris-berbaris.
“Kami mengajarkan mereka cara berolahraga, cara berbaris dengan benar, dan cara tetap rapi dan bersih,” katanya.
Mengenai kurikulum formal, Nuh mencatat bahwa Sekolah Rakyat siap mengadopsi pembelajaran berbasis digital untuk mengikuti perkembangan era digital.
Hal ini mencakup tidak hanya kegiatan di kelas namun juga sistem manajemen sekolah seperti pelacakan kehadiran siswa melalui pemindai wajah atau sidik jari.
“Siswa-siswa ini adalah penduduk asli digital, hidup di era digital dengan budaya digital. Jadi kami memastikan infrastruktur mendukung pembelajaran berbasis digital,” tambahnya.
Pada malam hari, sekolah akan menerapkan kurikulum ketiga, yang berfokus pada pendidikan karakter, nilai-nilai nasional, dan pemahaman yang lebih dalam mengenai ajaran agama.
Berita terkait: Kementerian memastikan kelayakan penerima manfaat Sekolah Rakyat
Berita terkait: Indonesia akan mendirikan 66 sekolah gratis dalam program Sekolah Rakyat
Penerjemah: Hana, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025