Jakarta (ANTARA) – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah meluncurkan program Rural School untuk menjawab tantangan pembangunan desa di era digital.
Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa dan Daerah Terpencil kementerian, Dicky Yosepial, menyatakan dalam peluncuran daring program tersebut pada Rabu bahwa program ini menggabungkan pelatihan, pendampingan, dan pemberdayaan masyarakat dengan teknologi, serta melibatkan kolaborasi lintas sektor.
"Rural School mempermudah akses belajar di desa tanpa mengabaikan konteks dan kearifan lokal," tegas Yosepial.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kolaborasi ini terjadi berkat kombinasi pembelajaran daring dan luring, serta modul tematik yang bisa diterapkan bagi berbagai kelompok warga desa, seperti aparat desa, pengelola BUMDes, UMKM, pemuda, dan masyarakat umum.
Yosepial mencatat bahwa Rural School merupakan realisasi dari Peraturan Kementerian Desa Nomor 5 Tahun 2025, yang mengatur kerangka organisasi dan teknis dalam lingkup kementerian, khususnya untuk Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Ia menegaskan bahwa inisiatif ini menunjukan komitmen kementerian dalam membangun desa yang maju, mandiri, dan berbasis digital.
Berita terkait:
- Kolaborasi koperasi desa-BUMDes kunci kemajuan pedesaan
- Harapkan koperasi desa dorong pembangunan merata: pemerintah
- Pemerintah prioritaskan tiga agenda pembangunan di desa
Penerjemah: Mecca Yumna Ning Prisie, Tri Meilani Ameliya
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025