Manado, Sulawesi Utara (ANTARA) – Dirjen Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Wayan Toni Supriyanto menyatakan bahwa sekitar tiga ribu desa di Indonesia masih belum memiliki sinyal telekomunikasi.
“Masih ada pekerjaan rumah. Sekitar 3.000 desa sama sekali tidak ada sinyal, dan hampir 2.220 desa memiliki permukiman tapi tidak layak secara komersil. Inilah wilayah yang ingin kami tuntaskan,” kata Supriyanto usai Forum Percepatan Infrastruktur Digital di sini, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa Komdigi sebagai regulator sedang mencari berbagai solusi teknologi untuk mengatasi masalah ini.
“Mengingat kontur geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan perkotaan, kami akan mencari solusi yang paling efisien,” tambahnya.
Dia mencatat bahwa kementerian juga menyiapkan kebijakan baru bernama infrastructure sharing and neutrality, yang akan membuka peluang bagi pemain baru untuk berinvestasi dalam memberikan layanan ke daerah yang belum terlayani.
“Seluruh investasi akan dilakukan oleh operator sesuai undang-undang. Sebagai regulator, sumber daya utama kami adalah alokasi frekuensi, yang akan kami lepas untuk mempercepat penetrasi internet di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Dia mengakui bahwa menyediakan layanan telekomunikasi nasional membutuhkan investasi yang besar. Bahkan operator yang sudah ada hampir 87 tahun, menurutnya, belum sepenuhnya mencapai konektivitas nasional.
“Sampai hari ini, cakupan telah mencapai 98 persen dari wilayah berpenghuni, sementara jaringan fiber optic kini mencakup sekitar 90 persen. Pada akhir 2029, kami berharap bisa memperluas ini ke semua wilayah permukiman,” tutupnya.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan akan memperluas akses internet ke desa-desa yang masih belum terhubung.
Presiden Prabowo Subianto telah menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional harus didorong hingga delapan persen.
Sebagai wujud komitmen bersama, beberapa pemain dari industri teknologi informasi, komunikasi, dan digital (ICT) pada September lalu menandatangani deklarasi bersama selama acara tersebut, berjanji untuk mempercepat digitalisasi dalam mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Berita terkait: Indonesia, India kerja sama dalam pengembangan 5G dan AI
Penerjemah: Karel, Kenzu
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025