loading…
Pensyariatan salat gerhana secara langsung mematahkan mitos jahiliyyah. Dugaann mereka bahwa gerhana ada hubungannya dengan kematian seseorang itu dibantah. Hal ini mendorong masyarakat untuk membuktikan secara sains, bukan cuma percaya pada takhayul saja.
Sejarah pensyariatan salat gerhana dan hikmah dibaliknya dalam Islam penting diketahui oleh umat muslim. Peristiwa gerhana ini adalah salah satu tanda kekuasaan dan kebesaran Allah.
Sebelum Islam datang, orang-orang Arab Jahiliyah menganggapnya sebagai pertanda kematian. Ada juga yang memahaminya sebagai tanda akan terjadinya suatu peristiwa besar.
Baru aja semalam, gerhana bulan total kembali terjadi di Indonesia tepatnya mulai Minggu malam (7/9) hingga Senin (8/9) dini hari tadi. Hampir semua wilayah di Indonesia bisa melihat kebesaran Allah tersebut. Peristiwa gerhana bulan ini nggak cuma terjadi sekarang, tapi juga pernah terjadi pada masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam.
Sejarah Pensyariatan Salat Gerhana
Sebelum Islam datang menerangi masyarakat Arab, mereka percaya kalo gerhana bulan atau matahari ada hubungannya dengan kematian orang penting. Keyakinan ini tertulis dalam beberapa hadis seperti yang dikutip dari laman MUI Digital.
Salah satunya riwayat Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya:
فإن رجالًا يزعمون أن كسوف هذه الشمس وكسوف هذا القمر، وزوال هذه النجوم من مطالعها، لموت رجال عظماء من أهل الأرض، إنهم قد كذبوا. ولكنها آيات من آيات الله عز وجل
Artinya: “Orang-orang menduga bahwa gerhana matahari atau bulan dan fenomena bintang jatuh disebabkan kematian seorang tokoh pembesar di muka bumi, sungguh mereka telah berbohong. Padahal, gerhana adalah salah satu dari sekian tanda kebesaran Allah SWT…” (HR Ibnu Hibban 2856)
Baca juga: Benarkah Gerhana Bulan Total, Salah Satu Tanda Kiamat Sudah Dekat?
Diceritakan, dalam satu riwayat ada momen dimana anak Nabi Muhammad SAW dari Mariah al-Qibtiyyah yang bernama Ibrahim meninggal dunia, pas banget bertepatan dengan gerhana matahari.
كَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ فَقَالَ النَّاسُ كَسَفَتْ الشَّمْسُ لِمَوْتِ إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا وَادْعُوا اللَّهَ