loading…
Direktur Imparsial Ardi Manto melaporkan ke Polda Metro Jaya setelah mendapat serangkaian aksi teror sejak 2024. Foto/SindoNews
JAKARTA – Direktur Imparsial Ardi Manto mengalami serangkaian aksi teror yang dianggap sebagai bentuk intimidasi terhadap kerja-kerja pembela HAM. Aksi teror tersebut langsung dilaporkan ke Polda Metro Jaya bersama Tim Advokasi untuk Keadilan.
Ardi mengatakan serangkaian aksi teror ini sebenarnya sudah dia alami sejak Desember 2024 lalu. Tapi, pada 20 Agustus 2025 dia mulai mendapat teror terkait peretasan akun WhatsApp pribadinya.
“Peretasan akun Instagram kantor (@imparsial) di bulan Juli, kemudian berlanjut dengan peretasan dan pengambilalihan akun WhatsApp saya tanggal 20-28 Agustus 2025,” kata Ardi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Baca juga: Dianggap Gagalkan Status Darurat Militer, Pegiat Media Sosial Ferry Irwandi Diteror Akun Anonim
Gak berhenti disitu, Ardi juga mengalami teror berupa perusakan kendaraan. Selain itu, pelaku juga mengambil dokumen milik Imparsial yang ada didalam mobil.