Sedih! Mantan Guru TK Diminta Mengembalikan Gaji Rp75 Juta, Netizen: Mengapa Pemerintah Begitu

VIVA – Media sosial baru-baru ini dihebohkan oleh kisah miris seorang pensiunan guru TK. Wanita paruh baya yang dulu bekerja sebagai pengajar di Taman Kanak-kanak ini sukses menyedot perhatian publik dan warganet di dunia maya.

Cerita pensiunan guru TK ini viral di media sosial dan beredar di berbagai platform, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @lagi.viral baru-baru ini.

Dalam postingan tersebut, pensiunan guru TK ini mengalami pengalaman tak mengenakan ketika diminta untuk mengembalikan uang gaji dan tunjangan mengajarnya selama dua tahun, dengan total nominal mencapai Rp75 juta.

Peristiwa ini dialami oleh Asniati (60) pensiunan guru TK Negeri 3 Sungai Bertam, Kabupaten Muaro Jambi, yang diminta mengembalikan uang gaji karena seharusnya ia pensiun di usia 58 tahun namun masih menerima gaji hingga usia 60 tahun.

Asniani mengaku bahwa dirinya tidak sanggup membayar jumlah yang diminta oleh Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi. Ia merasa bahwa ini bukan sepenuhnya kesalahannya, melainkan juga kesalahan pemerintah.

Sebagai informasi, Asniani bekerja sebagai guru honorer sejak 1991 dan menjadi PNS pada 2008. Ia tidak memiliki SK jabatan fungsional tertentu dan gelar sarjana S1, yang seharusnya menjadi syarat berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen. Oleh karena itu, status jabatannya masih dalam kategori fungsional umum.

Reaksi warganet terhadap kasus ini pun beragam. Ada yang menyatakan bahwa uang yang diterima oleh Asniani seharusnya tidak perlu dikembalikan, karena telah memberikan ilmu, tenaga, dan waktu selama dua tahun mengajar. Ada juga yang menyoroti bahwa pemerintah seharusnya lebih bijaksana dalam menangani kasus ini.

Asniani mengungkapkan bahwa ia telah mengurus berkas pensiunnya sejak tahun 2023, namun tidak mendapat respons dari pihak BKD Muaro Jambi. Hal ini berujung pada permintaan pengembalian dana yang diterimanya selama dua tahun lewat batas usia pensiun.

MEMBACA  Mengapa Industri Keamanan Siber Sedang Obsesi dengan Kecerdasan Buatan Saat Ini

Reaksi masyarakat terhadap kasus ini menunjukkan kepedulian terhadap nasib para guru dan perlunya penanganan yang lebih baik dari pemerintah. Semoga kasus ini dapat memberikan pembelajaran bagi semua pihak terkait pentingnya menghargai jasa para pendidik di tanah air.