Minggu, 6 Oktober 2024 – 06:39 WIB
Washington, VIVA – Potensi serangan Israel terhadap Iran terutama harus menargetkan fasilitas nuklir Iran, kata mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertemuan warga di North Carolina.
Baca Juga :
Kemenag Gaza: Hampir 80 Persen Masjid di Gaza Hancur akibat Serangan Israel
\”Ketika mereka mengemukakan pertanyaan itu kepada [Biden], jawabannya seharusnya adalah: \’hancurkan (fasilitas) nuklir terlebih dahulu dan khawatirkan sisanya nanti saja\’,\” kata Trump pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Para pejabat Israel bersumpah untuk membalas Iran setelah negara itu meluncurkan beberapa ratus rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan senior IRGC Abbas Nilforoushan.
Baca Juga :
Presiden Prancis Serukan Stop Pasok Senjata ke Israel
Iran meluncurkan rudal ke arah Israel
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya tidak bermaksud berperang dengan Israel, tetapi akan menghadapi ancaman apa pun dengan cara tegas.
Baca Juga :
Israel Minta Bantuan Mitra Regional untuk Balas Serangan Iran
Presiden AS Joe Biden telah menegaskan bahwa dia tidak mendukung Israel menyerang situs fasilitas nuklir Iran sebagai tanggapan atas serangan udara kedua Iran awal pekan ini.
Biden khawatir tindakan itu dapat memicu pembalasan lebih lanjut dan memicu perang skala penuh di kawasan tersebut.
Mantan duta besar Iran untuk Jerman SEED Hossein Mousavian kepada Sputnik pekan ini mengatakan kemungkinan Israel menyerang fasilitas nuklir Iran akan menjadi kesalahan strategis bagi Israel.
VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Lebanon
Serangan ke fasilitas itu, ujar Mousavian, akan menyebabkan Iran bertransisi dari \”Negara Ambang Nuklir\” menjadi \”Negara Nuklir\”.
Amerika Serikat diperkirakan tidak akan mengambil bagian dalam kemungkinan serangan balasan Israel terhadap Iran, menurut laporan sejumlah media. (ant)
Halaman Selanjutnya
Biden khawatir tindakan itu dapat memicu pembalasan lebih lanjut dan memicu perang skala penuh di kawasan tersebut.