Jakarta (ANTARA) – Satgas Cesium-137 akan meluncurkan investigasi terhadap laporan kontaminasi radioaktif di cengkeh, sambil tetap melanjutkan upaya menangani temuan serupa pada kontaminasi Cs-137 di udang.
"Untuk cengkeh, kami akan mulai menyelidiki, bersamaan dengan menangani masalah udang (yang terkontaminasi)," kata staf ahli dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Bara Krishna Hasibuan, ketika dihubungi di Jakarta pada Jumat.
Hasibuan mengkonfirmasi bahwa satgas baru saja menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat tentang temuan cengkeh yang terkontaminasi bahan radioaktif. Indonesia langsung merespons temuan tersebut, dan investigasi akan dilakukan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (US FDA) mengidentifikasi cesium-137 pada cengkeh yang diimpor dari Indonesia. Temuan ini menjadi kasus baru kontaminasi radioaktif setelah penemuan serupa pada ekspor udang di bulan Agustus.
FDA menyatakan bahwa cengkeh yang terkontaminasi berasal dari PT NJS. Sebagai tanggapan, AS telah memblokir semua impor dari perusahaan tersebut.
Pada Agustus lalu, FDA juga menemukan kontaminasi Cs-137 pada udang beku yang diimpor oleh PT Bahari Makmur Sejati (PT BMS). Investigasi lanjutan menunjukkan bahwa sumber kontaminasi berasal dari PT PMT, sebuah perusahaan baja di Cikande, Serang, Banten, yang memproses besi tua dalam operasinya.
Diduga, partikel radioaktif yang terbawa udara dari PT PMT mungkin menyebar ke fasilitas pengemasan udang PT BMS, yang lokasinya berjarak sekitar dua kilometer.
Selain itu, pemerintah juga menemukan 14 kontainer berisi besi tua dari Filipina yang terkontaminasi Cs-137 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Temuan ini memperkuat kecurigaan bahwa kontaminasi radiasi tidak hanya berasal dari kawasan industri, tetapi juga bisa terkait dengan kontainer yang digunakan dalam ekspor.
Pemerintah telah mengambil langkah untuk menangani masalah ini, termasuk membersihkan area terkontaminasi di Kawasan Industri Cikande dengan alat berat dan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk sekitar 1.562 pekerja dan warga sekitarnya.
Dari yang diperiksa, sembilan orang diketahui terpapar radiasi, dan mereka dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati untuk perawatan lebih lanjut. Pemerintah memastikan bahwa kesembilan orang tersebut dalam kondisi stabil dan tidak menunjukkan gejala apapun.
Berita terkait: Indonesia tangani kasus paparan Cesium-137, tidak ada gejala dilaporkan
Berita terkait: Pemerintah tinjau ulang kebijakan impor besi tua di tengah kontaminasi radiasi
Berita terkait: Pemerintah dekontaminasi 10 titik radiasi Cesium-137 di Cikande
Penerjemah: Maria Cicilia Galuh Prayudhia, Mecca Yumna
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025