Pemerintah Provinsi Papua Barat Bentuk Satgas untuk Awasi Program Makanan Bergizi Gratis
Sorong (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Papua Barat telah membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk mengawal pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan melindungi penerima dari resiko kesehatan, menyusul kejadian keracunan makanan di beberapa daerah.
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, menekankan bahwa pembentukan satgas ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memajukan program MBG, yang merupakan program andalan Presiden Prabowo Subianto.
"Kita sudah bentuk satgas di tingkat provinsi. Walaupun kasus keracunan makanan belum terlalu terlihat di Papua Barat, kami tetap anggap penting untuk menangani hal ini," ujarnya di Sorong, Jumat.
Lakotani juga menyebutkan bahwa pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari untuk mengumpulkan semua operator Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang berfungsi sebagai dapur untuk program MBG.
Langkah ini, jelasnya, bertujuan membantu pemda mengevaluasi kepatuhan SPPG terhadap standar operasional dan mengidentifikasi kendala di lapangan.
"Kami juga sudah terus masukan dari berbagai pihak kepada pelaksana MBG agar program bisa berjalan lancar dan tanpa masalah," tambah Wagub itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Dr. Alwan Rimosan, mengatakan satgas MBG diketuai oleh Wagub Lakotani, dengan anggota yang berasal dari beberapa instansi.
Dia menekankan bahwa para pekerja SPPG di Papua Barat akan menjalani pelatihan. Hal ini sejalan dengan instruksi pemerintah pusat yang mewajibkan semua dapur MBG memiliki sertifikat higiene dan sanitasi, setelah ditemukan kasus keracunan terkait MBG di beberapa region.
Pemerintah provinsi juga berupaya memvalidasi data penerima MBG untuk meningkatkan akurasinya.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Papua Barat, Erika Vionita Werinussa, menginformasikan bahwa pelatihan telah dimulai bagi 987 pekerja yang bertugas di 20 SPPG di Manokwari, dua di Manokwari Selatan, dan dua di Teluk Wondama.
Dia mencatat bahwa pelatihan akan diperluas ke SPPG di kabupaten Kaimana dan Fakfak.
Program MBG yang diluncurkan pada Januari 2025 atas inisiatif Presiden Prabowo, tahun ini menargetkan 83 juta anak sekolah, ibu menyusui, ibu hamil, dan balita di seluruh Indonesia.
Di Papua Barat, program sejauh ini telah menjangkau 34.098 warga di Manokwari, sekitar lima ribuan masing-masing di Teluk Wondama dan Teluk Bintuni, enam ribuan masing-masing di Fakfak dan Manokwari Selatan, serta 12 ribu di Kaimana.
Secara nasional, inisiatif ini telah melayani lebih dari 30 juta orang, didukung oleh lebih dari 10 ribu SPPG.