Santri Tonkatsu

Saya ingin menginap satu malam di Pesantren Al Zaytun, Indramayu. Hal ini agar saya bisa ikut acara penting keesokan harinya, yaitu peluncuran dua kapal ‘made in Zaytun’. Kapal penangkap ikan yang seharusnya sudah diluncurkan dua tahun lalu. Namun, sayangnya saya gagal ikut acara tersebut.

Kapal Surowiti yang digunakan oleh Ponpes Al Zaytun untuk menangkap ikan.

Sudah diketahui bahwa peluncuran kapal tersebut tertunda selama dua tahun karena pimpinan Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang, menjadi tersangka penistaan agama Islam dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara.

Namun, akhirnya dua kapal tersebut selesai dan dapat diluncurkan ke laut Arafura, dekat Papua, di utara Australia. Di sana, dua kapal tersebut akan digunakan untuk menangkap ikan yang hasilnya akan dibawa ke Indramayu untuk dikonsumsi oleh ribuan santri di Al Zaytun.

Laut Arafura dipilih sebagai lokasi penangkapan karena di sana terdapat izin untuk kapal Al Zaytun dan cadangan ikan yang sangat besar di laut dalamnya.

Saya ingin berkesempatan menginap satu malam di Pesantren Al Zaytun, Indramayu, agar bisa ikut acara penting keesokan harinya: peluncuran dua kapal ‘made in Zaytun’.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

MEMBACA  KPAI Meminta Keluarga Santri yang Meninggal Akibat Dianiaya Diberikan PerhatianKPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Requests Attention for Family of Deceased Student who was Abused