Sanksi tegas bagi wisatawan nakal di Bali: menteri

Standar pariwisata berkualitas, termasuk tindakan tegas terhadap warga negara asing yang berperilaku buruk, telah diterapkan di Bali untuk melestarikan nilai budaya pulau tersebut, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Langkah-langkah untuk memantau dan mengontrol warga asing yang menyebabkan masalah di Bali telah dilakukan oleh para pemangku kepentingan terkait, mulai dari otoritas imigrasi hingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Percaya bahwa ini sudah mulai diterapkan setelah diskusi dengan Sandiaga Uno,” kata Pandjaitan pada hari Selasa, mengacu pada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dia menekankan bahwa Indonesia, khususnya Bali, tidak membutuhkan wisatawan asing yang menyebabkan masalah dengan terlibat dalam kegiatan ilegal seperti penggunaan narkoba dan tindakan telanjang, yang dilarang oleh hukum negara.

Langkah untuk menciptakan standar pariwisata berkualitas untuk Bali diambil sebagai respons terhadap keluhan dari masyarakat Bali tentang warga asing yang berperilaku buruk di pulau tersebut.

Menurut Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, dalam periode Januari hingga 27 Agustus 2024, sebanyak 157 warga negara asing dideportasi dan 194 lainnya ditahan sementara di Pusat Penahanan Imigrasi menunggu deportasi.

Dengan demikian, secara total, 351 warga asing menerima sanksi imigrasi.

Warga negara asing yang paling sering melanggar peraturan imigrasi berasal dari Rusia, Nigeria, China, Australia, Filipina, Ukraina, dan Taiwan.

Mereka terbukti melanggar izin tinggal, melewati batas waktu berlaku izin tinggal, dan terlibat dalam kasus kriminal.

Pandjaitan menjamin bahwa tindakan terhadap wisatawan asing yang berperilaku buruk di Bali tidak akan mengganggu pertumbuhan pariwisata di pulau tersebut. Sebaliknya, itu akan menunjukkan sikap tegas Indonesia terhadap pelanggar aturan, katanya.

Dia menambahkan bahwa langkah-langkah tegas tersebut dapat membuka peluang baru bagi wisatawan asing berkualitas – yang bersedia patuh pada aturan – untuk berkunjung ke Bali dan secara signifikan meningkatkan pertumbuhan ekonominya.

MEMBACA  Rasio pajak terhadap PDB Indonesia bisa meningkat dengan CTAS: Menteri Keuangan

“Kami kehilangan 5.000 wisatawan yang berperilaku buruk, dan itu tidak apa-apa. Setelah itu, (saya optimis) akan datang wisatawan berkualitas. Dan sekarang, tampaknya orang-orang mulai mendengarkan itu, dan mulai kembali untuk melakukan perjalanan ke Indonesia,” katanya.

Berita terkait: Indonesia akan mengatasi pembangunan berlebihan, kerumunan di tempat wisata

Berita terkait: Bali, Indonesia, memperketat pemeriksaan terhadap warga asing di tengah lonjakan wisatawan