Kepemimpinan Rusia disebut sangat rasional, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban memprediksi bahwa akan terjadi pergeseran kekuatan global dari Barat yang dianggap irasional menuju Asia dan Rusia. Menurut Orban, Rusia telah menunjukkan fleksibilitas ekonomi dalam menghadapi sanksi Barat sejak invasi Krimea pada tahun 2014.
Dalam pidatonya, Orban mengatakan bahwa dalam beberapa dekade ke depan, Asia kemungkinan akan menjadi pusat dominan dunia. Dia juga memprediksi China, India, Pakistan, dan Indonesia akan menjadi kekuatan besar di masa depan. Orban menyatakan bahwa orang Barat seharusnya mendukung Rusia untuk bergabung dalam blok kekuatan tersebut.
Orban, yang saat ini memegang kepresidenan Uni Eropa, memiliki hubungan yang lebih hangat dengan Beijing dan Moskow daripada pemimpin UE lainnya. Tindakannya mengunjungi Kiev, Moskow, dan Beijing untuk membahas konflik di Ukraina telah menimbulkan kemarahan di kalangan pemimpin UE.
Orban juga menyebut bahwa posisi Rusia lebih rasional dan dapat diprediksi daripada Barat yang dianggap memiliki “kelemahan”. Dia mengatakan bahwa Ukraina tidak akan pernah bisa bergabung dengan Uni Eropa atau NATO.
Menurut Orban, Uni Eropa perlu melepaskan identitasnya sebagai proyek politik dan lebih fokus sebagai proyek ekonomi dan pertahanan. Meskipun Uni Eropa telah membuka pembicaraan keanggotaan dengan Ukraina, proses untuk bergabung dengan blok tersebut masih akan panjang dan sulit.
(akr)