JAKARTA – Suzuki Fronx, SUV kompak yang sangat populer di Indonesia, tiba-tiba jadi sorotan setelah dapet peringkat keamanan cuma satu bintang dari ANCAP.
Nggak cuma nilainya jelek, tes tabrak ini nemuin hal yang langka dan dianggap serius: gagalnya sabuk pengaman di kursi belakang.
Dalam tes tabrak depan penuh, retractor sabuk pengaman di kursi belakang kiri gagal bekerja. Ini bikin sabuknya terlepas tanpa terkontrol.
Boneka penumpang belakang jadi nggak ada yang nahan dan terbanting ke bagian belakang kursi depan. ANCAP sebut ini sebagai "rare and serious seatbelt failure" – kasus jarang yang bisa berakibat fatal di kondisi nyata.
Yang unik, gagalnya sabuk pengaman ini ternyata nggak mempengaruhi nilai akhir. Kenapa? Soalnya Suzuki Fronx udah duluan dapet nol poin dalam tes tabrak depan akibat beban di dada boneka yang kelewat tinggi. Dengan kata lain, performa struktur dan sistem penahan mobilnya udah paling jelek bahkan sebelum sabuknya gagal.
Hampir Nol, Bertahan di Angka Minimal
Suzuki Fronx cuma selisih dikit dari peringkat nol bintang. Mobil ini cuma dapet 40% untuk Perlindungan Penumpang Anak, pas di batas minimal untuk dapet satu bintang. Ini jadi nilai paling rendah untuk kategori itu sejak tahun 2017.
ANCAP tekankan bahwa peringkat satu bintang ini mencerminkan performa keseluruhan struktur dan sistem keamanan Fronx, bukan cuma karena gagalnya sabuk pengaman.