Selasa, 2 Desember 2025 – 05:28 WIB
Jakarta, VIVA – Yaumul Mizan adalah salah satu tahap penting di Hari Kiamat di mana semua amal perbuatan manusia akan ditimbang dengan timbangan keadilan yang ditentukan oleh Allah SWT.
Baca Juga :
Mengharukan, Kebaikan Allah untuk Para Pendosa
Kata mizan artinya timbangan, dan dalam syariat Islam itu merujuk pada timbangan khusus yang benar-benar ada, nyata, dan akan ditegakkan di hari akhir. Percaya kepada Yaumul Mizan adalah bagian dari iman kepada hari akhir, karena setiap amal, sekecil apapun, akan dihitung tanpa ada yang terlewatkan.
Al-Qur’an menggambarkan Yaumul Mizan sebagai hari ketika manusia menerima balasan yang adil berdasarkan amalnya. Allah SWT berfirman:
Baca Juga :
Masya Allah! Ini 20 Dahsyatnya Dzikir yang Bisa Memberatkan Timbangan Kebaikan di Akhirat
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ
“Dan Kami akan tegakkan timbangan-timbangan yang adil pada Hari Kiamat, maka tidak seorang pun akan dirugikan sedikit pun. Dan jika amal itu hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”
(QS. Al-Anbiyā’: 47)
Baca Juga :
Kenali 4 Bagian Rezeki Menurut Islam, Hidup Lebih Tenang dan Hati Lebih Lapang
Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada amal yang sia-sia. Bahkan amal yang kelihatannya sepele pun akan dihadirkan kembali dan diperhitungkan.
Para ulama menjelaskan bahwa ada beberapa penafsiran tentang apa yang ditimbang di Yaumul Mizan. Ada yang berpendapat bahwa yang ditimbang adalah amal perbuatannya langsung. Pendapat lain mengatakan bahwa orangnya lah yang ditimbang berdasarkan kualitas iman dan takwanya.
Ada juga ulama yang berpendapat bahwa yang ditimbang adalah catatan amal, yaitu lembaran yang berisi semua perbuatan manusia. Walaupun berbeda dalam sisi teknisnya, semua sepakat bahwa tidak ada satupun amal—baik atau buruk—yang akan luput dari perhitungan.
Hadis Nabi menegaskan bahwa mizan nanti sangat besar, luas, dan benar-benar nyata. Dalam sebuah hadis sahih disebutkan:
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
“Dua kalimat yang ringan diucapkan, tapi berat dalam timbangan, dan dicintai oleh Ar-Rahman adalah: ‘Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa beberapa amalan yang ringan bisa punya bobot sangat besar di mizan, terutama amalan yang didasari iman dan keikhlasan.
Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa seseorang mungkin kelihatan biasa di dunia, tetapi timbangannya nanti bisa sangat berat karena keimanannya yang kuat. Rasulullah SAW bersabda:
Halaman Selanjutnya
إِنَّهُ لَيَأْتِي الرَّجُلُ السَّمِينُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ