Saat jutaan orang bersiap untuk merayakan Idul Fitri, Pertamina membantu ‘mengisi bahan bakar’ exodus

Translated to Indonesian: Saat jutaan orang bersiap untuk merayakan Idul Fitri, Pertamina membantu ‘mengisi bahan bakar’ exodus

Jakarta (ANTARA) – Dengan mendekati hari raya Idul Fitri, sejumlah besar masyarakat Indonesia mulai bersiap-siap untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman mereka. Antusiasme menyambut hari raya Islam Idul Fitri tidak hanya dirasakan oleh masyarakat umum. Pejabat di kementerian, lembaga, dan badan usaha milik negara juga telah mulai mengambil langkah-langkah untuk memastikan keberhasilan arus mudik dan arus balik tahun ini.

Mereka semua memiliki tujuan yang sama: memastikan agar masyarakat dapat bepergian dengan aman dan merayakan Idul Fitri dengan sukacita. Menurut Presiden Joko Widodo, sebanyak 193,6 juta orang diprediksi akan ikut serta dalam arus mudik Idul Fitri tahun ini, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan 123,8 juta pada tahun 2023. Survei oleh Kementerian Perhubungan tahun ini memperkirakan bahwa arus mudik akan mencapai puncaknya pada 8 April dengan perkiraan 26,6 juta orang diharapkan bepergian ke kampung halaman mereka.

Sementara itu, arus balik diproyeksikan akan mencapai puncaknya pada 14 April, atau tiga hari setelah Idul Fitri, dengan jumlah pelancong diperkirakan mencapai 41 juta. Survei juga menunjukkan lima moda transportasi paling populer di antara pelancong mudik: kereta api (20,3 persen), bus (19,4 persen), mobil pribadi (18,3 persen), sepeda motor (16,1 persen), dan mobil sewaan (6,0 persen).

Berkaitan dengan daerah asal prediksi 194 juta pelancong, survei menunjukkan bahwa 16,2 persen pelancong diharapkan bepergian dari Jawa Timur, 14,7 persen dari Jakarta dan sekitarnya, dan 13,5 persen dari Jawa Tengah. Survei juga mencantumkan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat sebagai tujuan perjalanan paling populer, yang diperkirakan akan dikunjungi oleh 61,6 juta, 37,6 juta, dan 32,1 juta pelancong, secara berturut-turut.

MEMBACA  Pembunuh Kejam Sarmo, 4 Nyawa Melayang di Tangan-Nya

Mengenai hal ini, Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Korporat perusahaan minyak dan gas bumi negara Pertamina, menyoroti kemungkinan pergeseran daerah dengan konsumsi bahan bakar harian tertinggi dari Jakarta dan sekitarnya ke provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur selama liburan Idul Fitri. Dengan orang-orang memilih rute darat sebagai dominan pelancong mudik, Pertamina akan memainkan peran penting dalam memastikan pasokan bahan bakar yang cukup untuk mendukung mobilitas masyarakat.

Untuk itu, Pertamina meluncurkan satuan tugas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) pada 25 Maret. Satuan tugas RAFI, yang akan aktif hingga 21 April, telah mengidentifikasi 33 lokasi yang memerlukan perhatian khusus. Lokasi-lokasi tersebut telah dikategorikan menjadi empat kelompok: destinasi pariwisata, rute lalu lintas utama, daerah terpencil, dan wilayah rawan bencana.

Santoso menginformasikan bahwa Pertamina telah menempatkan lokasi-lokasi rawan bencana dalam daftar khususnya sebagai respons terhadap peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca ekstrem selama periode mudik. Lokasi-lokasi rawan bencana tersebut meliputi sejumlah gunung berapi, yaitu Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Ile Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan Gunung Karangetang di Sulawesi Utara.

Mengingat prakiraan cuaca, Pertamina telah berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan dan telah menjalin kerja sama dengan kapal-kapal militer untuk mengirimkan bahan bakar dan gas ke daerah terpencil selama cuaca ekstrem.

Secara umum, untuk memasok energi, Pertamina telah menyiapkan berbagai fasilitas dan layanan, termasuk 7.400 stasiun bahan bakar, 723 stasiun pengisian bahan bakar cair (LPG), 281 layanan pengiriman, 200 tangki, 54 personel layanan mobilisasi motor, dan 30 terminal LPG. Santoso menjelaskan layanan mobilisasi motor sebagai sesuatu yang menarik karena ditujukan untuk melayani pelancong mudik yang kehabisan bensin selama kemacetan lalu lintas. Untuk menggunakan layanan tersebut, masyarakat dapat menghubungi pusat panggilan 135 dan meminta pasokan bahan bakar.

MEMBACA  Samsung Galaxy Watch mendapat persetujuan untuk deteksi sleep apnea

Ia menambahkan bahwa pelancong bahkan dapat menikmati layanan tersebut di jalan tol karena Pertamina berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk memungkinkan agen motorisnya mengirimkan bahan bakar di jalan tol di bawah pengawalan petugas kepolisian.

Pertamina tidak hanya berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar, namun juga memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang cukup terhadap pasokan gas untuk kegiatan rumah tangga. Melalui anak perusahaannya Pertamina Gas Negara, perusahaan telah siap untuk menjaga kehandalan distribusi gas alam, termasuk ke rumah tangga, selama periode aktif satuan tugas RAFI.

Total 48.207 agen/toko LPG saat ini beroperasi, dengan 5.027 dijaga siap 24 jam di daerah yang memiliki permintaan tinggi untuk gas. Pembayaran non-tunai Pertamina telah mengimbau masyarakat untuk memilih pembayaran non-tunai di stasiun bahan bakar selama perjalanan mudik. Hal ini diharapkan dapat mencegah antrian panjang dan memberikan rasa keamanan yang lebih tinggi kepada personel stasiun.

Pembayaran non-tunai dapat memangkas durasi transaksi bahan bakar, membuat masyarakat lebih sedikit khawatir tentang antrian panjang di stasiun bahan bakar. Namun, berdasarkan data, pada tahun 2023, 95 persen konsumen masih mengandalkan metode pembayaran konvensional untuk membeli bahan bakar di stasiun bahan bakar.

Untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggan, Pertamina telah meluncurkan aplikasi digital bernama MyPertamina yang memberikan beberapa opsi pembayaran, seperti kartu debit dan kode QR. Untuk mengantisipasi pembayaran tunai oleh masyarakat, Pertamina telah berkoordinasi dengan bank-bank di beberapa wilayah, mendorong mereka untuk tetap beroperasi selama libur Idul Fitri.

Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk memastikan bahwa umat Muslim Indonesia menikmati perayaan Idul Fitri dan bulan puasa Ramadan. Masyarakat juga berbagi tanggung jawab untuk menjadikan Idul Fitri sebagai momen yang manis.

MEMBACA  Penemuan Sisa-sisa Pembantaian Kejam oleh Suku Kanibal Zaman Perunggu

Berita terkait: Pemilik kendaraan listrik dapat mengisi daya di kantor PLN selama libur Idul Fitri: Direktur
Berita terkait: Pemerintah harus memastikan bahan pokok terjangkau menjelang Idul Fitri: Ketua DPR

Penulis: Putu Indah S, Tegar Nurfitra
Penyunting: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024