Rabu, 12 November 2025 – 15:47 WIB
Moskow, VIVA – Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh Ukraina dan Inggris berusaha mencuri jet tempur MiG-31 Rusia yang dilengkapi dengan sistem rudal hipersonik Kinzhal. Kantor FSB melaporkan bahwa upaya tersebut berhasil digagalkan oleh Kremlin.
Baca Juga :
7 Negara Besar Ini Tidak Punya Jet Tempur Satu pun, Tapi Tetap Aman dan Berdaulat
FSB mengatakan bahwa Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina dan “pengendali mereka dari Inggris” berusaha merekrut pilot-pilot Rusia. Mereka menawarkan 3 juta dolar AS (sekitar Rp49 miliar) untuk membelot dan menerbangkan MiG-31 ke pangkalan NATO di Constanta, Rumania.
FSB menyebutkan pangkalan udara itu adalah yang terbesar milik NATO di Eropa Tenggara. Pesawat itu bisa saja ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara, meskipun para pilot dijanjikan kewarganegaraan di sebuah negara Barat.
Baca Juga :
Inggris Larang Demo di Dekat Rumah Pejabat Publik, Melanggar Bisa Dipenjara 6 Bulan
“Langkah-langkah yang diambil telah menggagalkan rencana dinas intelijen Ukraina dan Inggris untuk melakukan provokasi skala besar,” tulis FSB.
VIVA Militer: Jet tempur Rusia, MiG-31K, membawa rudal nuklir Kh-47M2 Kinzhal
Baca Juga :
China dan Rusia Makin Mesra, Usaha AS dan Barat Sia-sia
Seorang pilot MiG-31 Rusia mengatakan dia dihubungi tahun lalu oleh seorang pria yang memperkenalkan diri sebagai Sergey Lugovsky, seorang peneliti di kelompok investigasi Bellingcat. Kelompok itu diketahui menerima dana dari beberapa pemerintah Barat.
Pilot itu mengatakan Lugovsky awalnya minta konsultasi, lalu menawarkan uang untuk pembelotan. Setelah pilot itu menolak, seorang agen Ukraina bernama Aleksandr mendekati navigator pesawat. Dia menawarkan USD 3 juta dan paspor asing sebagai imbalan untuk menerbangkan pesawat ke pangkalan udara dekat Constanta, Rumania.
Seorang anggota Duma Negara dari Sevastopol, Dmitry Belik, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa upaya pembajakan oleh Ukraina ini menunjukkan niat Ukraina untuk menyeret NATO ke dalam konflik militer terbuka dengan Rusia.
Jet tempur MiG-31, salah satu pesawat pencegat tercepat di dunia, kembali jadi sorotan sebagai platform utama untuk rudal hipersonik Kinzhal. Pesawat ini dikenal karena kemampuannya meluncurkan serangan berkecepatan tinggi yang sulit dideteksi dan dicegat.
Rudal Kinzhal—yang artinya “belati” dalam bahasa Rusia—adalah salah satu senjata andalan Moskow. Rusia klaim rudal ini bisa terbang dengan kecepatan sangat tinggi dan bermanuver untuk menghindari pertahanan musuh. Senjata itu disebut bisa membawa hulu ledak konvensional ataupun nuklir dan telah dipakai beberapa kali di Ukraina.
Halaman Selanjutnya
Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan bahwa Kinzhal tidak bisa dilacak atau dicegat oleh sistem pertahanan Barat, termasuk teknologi NATO. Klaim ini membuat rudal itu jadi simbol keunggulan teknologi militer Rusia.