Rusia Tawarkan Minyak dan LNG ke Indonesia, Pemerintah Mulai Evaluasi

Bojonegoro (ANTARA) – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyatakan bahwa pemerintah Indonesia sedang mengevaluasi tawaran dari Rusia untuk menyuplai minyak dan gas alam cair (LNG) ke Indonesia.

“Ini akan dievalusi, karena kami ingin diversifikasi impor dari banyak negara. Kami akan tinjau konsistensi pasokannya—ini prioritas utama kami,” kata Yuliot di Bojonegoro, Jawa Timur, pada Kamis.

Dia menambahkan, pertimbangan penting lainnya termasuk harga dan kesusain dengan kilang domestik yang ada di Indonesia.

“Ini masih dalam pembahasan, karena ladang minyak dan gas punya spesifikasi berbeda. Tim kami sedang mendiskusikannya,” jelasnya.

Wakil menteri juga mengonfirmasi bahwa pemerintah belum menetapkan timeline untuk menyelesaikan impor potensial dari Rusia.

Minggu lalu, dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara St. Petersburg, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan kesiapan negaranya untuk memperluas ekspor energi ke Indonesia.

“Perusahaan Rusia bekerja efektif di Indonesia. Kami siap meningkatkan pasokan minyak dan LNG ke pasar Indonesia,” ujar Putin.

Dia juga menyoroti kerja sama antara Rosneft dan Pertamina dalam pembangunan fasilitas kilang dan petrokimia di Jawa Timur, menyebutnya sebagai contoh kemitraan ekonomi kuat antara kedua negara di sektor energi.

Berita terkait: Capable of withstanding oil price shocks from Israel-Iran tensions: RI
Berita terkait: Indonesia eyes Russian oil, gas imports after Prabowo visit
Berita terkait: Russian economy non-dependent on oil and gas: Putin

Penerjemah: Maria Cicilia Galuh Prayudhia, Yoanita Hastryka Dj
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Indonesia Dorong UMKM Manfaatkan Perjanjian Dagang Global