Rusia Berencana Proyek Nuklir Bersama Negara BRICS, Apakah AS Akan Marah?

loading…

Rusia dan salah satu negara BRICS disebut telah sepakat mengembangkan kerja sama dalam penggunaan teknologi nuklir. Foto/Dok

JAKARTA – Rusia dan salah satu negara BRICS yakni Ethiopia disebut telah sepakat mengembangkan kerja sama dalam penggunaan teknologi nuklir untuk \”tujuan damai,\”. Pernyataan ini diposting melalui saluran Telegram pemerintah Rusia pada hari Rabu, kemarin waktu setempat.

Kesepakatan itu dicapai selama pembicaraan antara menteri pembangunan ekonomi Rusia, Maxim Reshetnikov, dan mitranya dari Ethiopia yang bertanggung jawab atas inovasi dan teknologi, Belete Molla, di ibu kota negara Afrika Timur, Addis Ababa.

Para pejabat dari kedua negara juga membahas perluasan hubungan bilateral di berbagai sektor, termasuk perdagangan, pertanian, dan pariwisata. Ditambah serta kemungkinan menerapkan proyek bersama dalam teknologi informasi dan komunikasi, pendidikan, dan kedokteran.

Menurut pernyataan itu, dalam pertemuan tersebut juga diteken road map yang menguraikan \”langkah-langkah praktis untuk menilai prospek pengembangan energi nuklir di Ethiopia, serta rencana bersama untuk pengembangan infrastruktur nuklir dan pelatihan personel.\”

Sebagai informasi Reshetnikov merupakan bagian dari delegasi senior dari Dewan Federasi Rusia, yang dipimpin oleh ketuanya Valentina Matviyenko, dalam kunjungan resmi tiga hari ke Ethiopia.

Pada hari Selasa, tim mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed Ali, di mana Matviyenko menyebut Addis Ababa sebagai \”mitra utama Rusia di Afrika.\”

Dia memuji keanggotaan BRICS buat Ethiopia yang dinilai sebagai langkah yang membuka peluang baru untuk kerja sama di PBB dan forum internasional lainnya.

Dalam sebuah postingan di X (dulunya Twitter), Abiy menggambarkan pertemuan itu sebagai \”kesempatan berharga untuk membahas dan mengeksplorasi hubungan Ethiopia-Rusia.\” Perdana menteri menerima undangan ketua Dewan Federasi untuk menghadiri perayaan ulang tahun ke-80 Kemenangan dalam Perang Patriotik Besar di Moskow pada 9 Mei, menyatakan bahwa dia atau presiden negara itu, Taye Atske Selassie, akan hadir.

MEMBACA  Ribuan warga Nepal bergabung dengan upaya perang Rusia, tergoda oleh janji gaji dan kewarganegaraan.

Berbicara kepada RT pada hari Kamis, Andrey Maslov, kepala Pusat Studi Afrika di Sekolah Tinggi Ekonomi di Moskow, mengatakan kunjungan pejabat Rusia ke Ethiopia harus membantu meningkatkan hubungan antara kedua negara.

\”

Tinggalkan komentar