Rudal Milisi Bayaran Iran Menyerang Kota Terbesar Ketiga di Israel

Minggu, 5 Mei 2024 – 13:22 WIB

VIVA – Wilayah Israel kembali menjadi sasaran serangan milisi yang didukung oleh Iran. Adalah kota terbesar ketiga di negeri zionis, Haifa, yang digempur pada Minggu 5 Mei 2024 dini hari waktu setempat.

Baca Juga :

5 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Indonesia?

Pasukan pemberontak yang berbasis di Irak, secara resmi memberikan pernyataan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan di Haifa.

Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari media Iran, Mehr News Agency, kelompok milisi perlawanan membombardir kota di pesisir Laut Tengah dengan menggunakan rudal canggih.

Baca Juga :

Aksi UI Tiru AS Gelar Kamp Palestine Solidarity untuk Penghentian Perang di Gaza Banjir Dukungan

Meskipun, tidak dijelaskan secara rinci rudal jenis apa yang digunakan kelompok tersebut untuk menyerang wilayah tersebut.

VIVA Militer: Serangan drone milisi perlawanan Islam Irak di Haifa, Israel

Baca Juga :

Di Balut Kabut Putih Rimba Papua, Pasukan Operasi TNI Evakuasi Mayat Alex yang Ditembak Mati OPM

Milisi perlawanan Islam di Irak ini juga kembali menegaskan, serangan tersebut adalah bukti solidaritas terhadap perjuangan perjuangan rakyat dan milisi Hamas Palestina di Jalur Gaza.

Serangan ini adalah yang kedua dilancarkan oleh milisi perlawanan Islam Irak, setelah pekan lalu drone kelompok ini menghantam wilayah Dataran Tinggi Golan dan Umm al-Rashrash atau Eliat.

“Kengerian belum berakhir, dan masih banyak lagi yang akan datang,” bunyi pernyataan Front Perlawanan Islam untuk Irak dikutip VIVA Militer dari Al Maydeen.

Milisi perlawanan Islam Irak memiliki misi untuk memblokade navigasi maritim Israel di Laut Mediterania. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya kapal-kapal asing ke sejumlah pelabuhan negara zionis tersebut.

MEMBACA  Jepang Kehilangan Posisi sebagai Ekonomi Terbesar Ketiga di Dunia kepada Jerman

VIVA Militer: Serangan drone milisi perlawanan Islam Irak di Haifa, Israel

Selain itu, tindakan milisi perlawanan Islam Irak juga bertujuan untuk menghentikan agresi militer Israel di Gaza yang sudah berlangsung hampir tujuh bulan.

Serangan demi serangan yang dilancarkan pasukan proksi terus digelar, tiga pekan setelah aksi militer Iran menyerang wilayah Israel dalam Operation True Promise (Operasi Janji Sejati).

Halaman Selanjutnya

“Kengerian belum berakhir, dan masih banyak lagi yang akan datang,” bunyi pernyataan Front Perlawanan Islam untuk Irak dikutip VIVA Militer dari Al Maydeen.