Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa realisasi anggaran negara untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai Rp8,2 triliun (sekitar US$505,2 juta) per 11 Agustus 2025.
Anggaran tersebut digunakan untuk intervensi gizi bagi anak sekolah dan ibu hamil di berbagai daerah di Indonesia, ujarnya kepada pers setelah rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Presiden Jakarta pada Selasa.
Realisasi anggaran ditargetkan mencapai sekitar Rp10 triliun hingga Rp11 triliun pada akhir Agustus.
"Penerima manfaat sudah mencapai lebih dari 15 juta, dan insya Allah akan mendekati 20 juta," katanya.
Dengan anggaran ini, BGN telah mendirikan 5.103 unit layanan pemenuhan gizi di seluruh negeri untuk menyediakan makanan untuk program tersebut.
Untuk mendukung target hampir 20 juta penerima manfaat MBG, BGN menargetkan 8.000 SPPG beroperasi pada akhir Agustus 2025. SPPG ini terutama didanai oleh APBN.
Menurut Hindayana, salah satu upaya mendukung operasional SPPG adalah mempercepat proses verifikasi.
Ia menegaskan BGN akan berkoordinasi dengan pihak lain untuk mempercepat pengadaan melalui e-Katalog pemerintah.
Sebelumnya, Presiden Prabowo berharap jumlah penerima manfaat MBG mencapai 82,9 juta pada Desember 2025.
Namun, ia menekankan pentingnya menjaga standar, termasuk memberikan pelatihan memadai bagi pekerja di dapur penyedia makanan program ini.
Program MBG diluncurkan pada 6 Januari 2025 sebagai salah satu inisiatif utama Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024–2029.
Melalui program ini, pemerintah bertujuan meningkatkan status gizi balita, ibu hamil, menyusui, dan anak sekolah hingga SMA.
Penerjemah: Genta T, Mentari D, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025