RI memperluas pasar pertanian global melalui jalur logistik UAE

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian Indonesia sedang memperluas ekspor dan daya saing produk pertaniannya ke pasar global dengan memanfaatkan rute logistik strategis melalui Uni Emirat Arab (UEA).

Untuk tujuan ini, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono telah mendiskusikan hal ini dengan Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri selama kunjungannya ke kantor Kementerian Pertanian di Jakarta pada Jumat (16 Mei).

“Kami mendiskusikan peluang untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian Indonesia ke pasar global melalui jaringan logistik dan distribusi UEA,” konfirmasi Sudaryono di sini pada hari Minggu.

Menurutnya, UEA adalah mitra penting karena kerja sama ekonominya dengan Indonesia dan hubungan dekat antara pemimpin kedua negara.

Ia kemudian menekankan pentingnya memperluas skala kerja sama yang sedang berlangsung, terutama dalam hal ekspor, hilirisasi, dan pengolahan produk pertanian.

“Kami ingin mengeksplorasi dan melanjutkan investasi yang sedang berlangsung seperti pengolahan daging, ekspor komoditas ke Timur Tengah, dan mencapai pasar Afrika dan Eropa,” katanya.

Sudaryono mengatakan bahwa UEA telah menjadi salah satu mitra perdagangan utama Indonesia di wilayah Teluk, terutama untuk produk pertanian seperti telur, ayam, buah-buahan, minyak kelapa sawit, dan cengkeh.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan antara Indonesia dan UEA dalam produk pertanian mengalami surplus sekitar US$499,89 juta pada tahun 2024.

Terkait berita: Prabowo targets global supremacy for 10 commodities: Ministry

Ia juga menyampaikan keterbukaan Indonesia terhadap investasi produktif yang menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dengan mengejar kerja sama internasional, ia berharap bahwa peran global Indonesia dapat diperkuat sebagai negara agraris yang aktif berkontribusi pada rantai pasokan pangan dunia.

MEMBACA  Marinir Berhasil Menggagalkan Penyelundupan Senjata Api dan Puluhan Amunisi di Pelabuhan Ambon

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Al Dhaheri menyambut inisiatif tersebut di mana ia menyoroti implementasi Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), yang ditandatangani pada tahun 2022, yang telah menunjukkan hasil positif.

Pada tahun 2023, kedua negara telah menyaksikan manfaat CEPA, termasuk peningkatan yang signifikan dalam neraca perdagangan. Ia melihat potensi besar untuk menjembatani kepentingan kedua negara, katanya.

UEA menyatakan minatnya untuk melanjutkan investasi di sektor pengolahan pertanian dan peternakan di Indonesia, sambil mendorong keterlibatan investor dari kedua negara untuk mewujudkan visi bersama di sektor pangan, tambahnya.

Terkait berita: Govt plans 25,000 emergency warehouses for surplus produce

Translator: Muhammad Harianto, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025