RI Kini Memiliki Laboratorium Pengujian Baterai EV Terlengkap dan Tercanggih

Selasa, 30 Juli 2024 – 21:23 WIB

Jakarta, VIVA – Indonesia kini disebut memiliki laboratorium pengujian baterai kendaraan listrik (EV) terlengkap dan tercanggih. Laboratorium ini diresmikan melalui kerja sama antara PT Carsurin Tbk (Carsurin) dan National Battery Research Institute (NBRI).

Baca Juga :

Pameran Industri Pendukung Ekosistem Kendaraan Listrik Siap Digelar di Jakarta

Peresmian laboratorium tersebut dilakukan dalam acara International Battery Summit (IBS) 2024 di Jakarta beberapa waktu lalu, yang dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, serta Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko.

Direktur Utama PT Carsurin Tbk, Sheila Tiwan, menyatakan bahwa kerja sama strategis antara Carsurin dan NBRI bukan hanya menandai langkah menuju pencapaian visi Indonesia sebagai pusat produksi baterai EV global, tetapi juga mewakili model kolaborasi antara sektor swasta dan lembaga penelitian dalam mendorong inovasi dan keberlanjutan.

Baca Juga :

Inovasi SPKLU Terbaru Hadir di GIIAS 2024

Sheila menjelaskan bahwa perjanjian kerjasama antara Carsurin dan NBRI menetapkan kerangka kerja operasional fasilitas pengujian baterai EV yang canggih dan komprehensif, untuk memenuhi standar tertinggi dalam hal keselamatan, efisiensi, dan pengelolaan lingkungan.

“Pendirian fasilitas pengujian baterai EV merupakan langkah penting dalam perjalanan kami menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk Indonesia,” ujar Sheila.

Dia menegaskan bahwa Carsurin dan NBRI siap untuk membuat kemajuan signifikan dalam mengurangi emisi karbon, meningkatkan keamanan energi negara, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri EV global.

Sheila juga menyatakan bahwa fasilitas pengujian baterai EV terlengkap ini akan menyediakan layanan pengujian laboratorium yang komprehensif untuk baterai kendaraan listrik, dalam berbagai skenario dan kondisi. Pengujian tersebut termasuk uji jatuh, kejut mekanis, vibrasi, proteksi pengisian berlebih, proteksi pengosongan berlebih, kejut termal dan siklus termal, perlindungan suhu berlebih, perlindungan hubungan singkat eksternal, dan ketahanan api.

MEMBACA  Mengatasi Kemacetan demi Uang, 'Pak Ogah' Matikan Lampu Lalu Lintas dan Meredakan Lalu Lintas

“Tahap awal pengujian baterai EV akan difokuskan pada kendaraan roda 2, sesuai dengan pasar kendaraan listrik di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Pendiri NBRI, Prof. Evvy Kartini, menyatakan bahwa kehadiran laboratorium pengujian baterai EV ini merupakan wujud dari visi mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai pemegang teknologi canggih dan berkelanjutan. Mereka berupaya menggabungkan sumber daya dan keahlian untuk menetapkan standar baru dalam pengujian, penelitian, dan inovasi baterai EV.

“Kerjasama strategis ini tidak hanya tentang jasa laboratorium, tetapi juga melambangkan potensi dan kemajuan Indonesia dalam mendorong perubahan global dalam industri EV. Bersama-sama, kita menuju masa depan di mana energi terbarukan dan teknologi menciptakan dunia yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk generasi mendatang,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya

Dia menegaskan bahwa Carsurin dan NBRI siap untuk membuat kemajuan signifikan dalam mengurangi emisi karbon, meningkatkan keamanan energi negara, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri EV global.