Pemerintah Indonesia dan Jerman telah berhasil menyelesaikan negosiasi tentang kerjasama pembangunan, menegaskan visi bersama mereka untuk pembangunan berkelanjutan. Jerman telah berkomitmen €56 juta dalam bentuk hibah, yang akan mendukung proyek-proyek kerjasama teknis dan keuangan kunci di Indonesia, memperkuat kemitraan jangka panjang antara kedua negara, menurut pernyataan pers yang dirilis oleh Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta pada Jumat. Komitmen terbaru ini meningkatkan kontribusi Jerman untuk pembangunan Indonesia menjadi total €431 juta. Komitmen yang dibuat sebelumnya termasuk pinjaman konvensional sebesar €300 juta untuk transisi energi Indonesia dan €75 juta untuk inisiatif kesehatan melalui Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (GF-ATM). Menurut pernyataan tersebut, inti dari kerjasama tersebut adalah bidang-bidang kritis yang sejalan dengan prioritas pembangunan Indonesia dan keahlian Jerman. Jerman juga mendukung transisi energi Indonesia dan menjadi mitra kunci dalam hal tersebut, terutama melalui Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) yang bersejarah. Diluncurkan dalam KTT Pemimpin G20 di Bali, inisiatif ini telah berperan penting dalam membantu Indonesia beralih dari bahan bakar fosil dan memeluk sumber energi terbarukan, memastikan masa depan energi yang lebih berkelanjutan dan adil, demikian pernyataan tersebut. Pendanaan baru sebesar €12 juta untuk dua proyek kerjasama teknis akan memperkuat dukungan untuk peralihan Indonesia ke energi bersih, meningkatkan pembangunan kapasitas dan mendukung integrasi solusi energi terbarukan di seluruh negeri. Kedutaan tersebut menyatakan bahwa Jerman telah berjanji €20 juta dalam pembayaran berbasis hasil yang terkait dengan target Net Sink 2030 untuk Hutan dan Penggunaan Lahan Lainnya (FOLU). Selain itu, Jerman juga berkontribusi pada proyek lanskap berkelanjutan di Kalimantan Barat. Jerman juga akan membuka hibah €60 juta dari Dana Iklim Hijau (GCF), yang bertujuan untuk mempromosikan praktik penggunaan lahan yang berkelanjutan, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat lokal. Jerman telah berkomitmen sebesar €7,8 juta untuk memperpanjang kerjasama teknis jangka panjang dalam perlindungan dan penggunaan berkelanjutan hutan kaya karbon yang relevan dengan iklim, lahan gambut, dan hutan bakau. Komitmen yang kuat ini menegaskan dedikasi Jerman untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan. Menurut pernyataan tersebut, Indonesia dan Jerman juga akan memperluas kemitraan mereka dalam mengatasi tantangan pembangunan perkotaan berkelanjutan di kepulauan itu, dengan fokus pada ekonomi sirkular dan mobilitas perkotaan. Pendanaan baru sebesar €8,85 juta akan membantu Indonesia maju dalam jalannya menuju ekonomi sirkular. Sebesar €3 juta lagi akan digunakan untuk mempromosikan pengembangan transportasi umum dengan mendukung reformasi institusional strategis dan inisiatif pembangunan kapasitas yang komprehensif. Proyek ini bertujuan untuk membantu kota-kota terpilih di Indonesia menciptakan layanan transportasi umum yang membuat ruang perkotaan lebih efisien, tangguh, dan ramah iklim. Indonesia dan Jerman telah sepakat untuk bekerja sama untuk meningkatkan pendapatan pajak Indonesia melalui penggunaan alat-alat digital, dengan alokasi sebesar €0,75 juta. Kemitraan yang diperbaharui antara Indonesia dan Jerman tidak hanya akan memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga akan menjadi contoh bagi kerjasama internasional dalam mengatasi tantangan global. Negosiasi pemerintah-ke-pemerintah (G2G) tentang kerjasama pembangunan antara Indonesia dan Jerman telah berlangsung sejak tahun 1971. Melalui negosiasi rutin tersebut, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Pembangunan Ekonomi (BMZ) telah mendiskusikan dan mengkonsolidasikan visi mereka untuk masa depan kerjasama pembangunan bersama. Berita terkait: Indonesia, Jerman bermitra dalam pelatihan vokasional industri Berita terkait: 11 universitas Indonesia menjajaki kerja sama baru dengan Jerman Penulis: Asri Mayang Sari Editor: Azis Kurmala Hak cipta © ANTARA 2024