Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sedang mencari untuk memperkuat kerjasama di sektor industri untuk mengurangi dampak ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan dari Amerika Serikat (AS).
Kolaborasi potensial ini menjadi topik utama pembahasan di Jakarta pada hari Rabu antara Menteri Perindustrian Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Bandar Alkhorayef.
“Ini ketidakpastian global adalah kekhawatiran bersama. Kita perlu mengamati dengan hati-hati dan mengidentifikasi kebijakan yang tepat untuk melindungi diri terhadap langkah-langkah yang mungkin datang dari AS. Untuk menavigasi ketidakpastian ini, kita setuju untuk memperdalam kerjasama antara kedua negara,” kata Menteri Kartasasmita setelah pertemuan.
Menyadari volume perdagangan saat ini sebesar 3,3 miliar dolar AS tahun lalu, yang dianggapnya masih kecil, ia menunjukkan potensi besar bagi Indonesia dan Arab Saudi untuk meningkatkan kerjasama mereka.
Ia menyarankan bahwa kerjasama saling menguntungkan dapat mencakup sektor petrokimia dan pengembangan sektor mineral.
Ia menekankan pentingnya hilirisasi di sektor petrokimia untuk mendukung industri terkait, menyarankan bahwa Arab Saudi dapat berpartisipasi dalam pengembangan hilirisasi mineral.
“Mereka telah menunjukkan kesiapan mereka untuk berinvestasi di sektor mineral Indonesia, termasuk untuk mengamankan kehadiran pasar mereka dalam strategi investasi secara keseluruhan,” informasi Kartasasmita.
Kedua negara juga membahas rencana untuk meresmikan kerjasama yang ditingkatkan ini melalui nota kesepahaman (MoU), yang akan segera disusun.
“Nota kesepahaman ini akan difokuskan khusus pada proyek-proyek di mana Arab Saudi dan Indonesia memiliki kepentingan bersama, serta proyek-proyek yang dapat menghasilkan hasil yang cepat dan nyata,” tambahnya.
Menteri Alkhorayef juga mengunjungi holding industri pertambangan milik negara MIND ID untuk menjajaki kerjasama dalam hilirisasi mineral dan transformasi industri pertambangan.
Kedua negara bertujuan untuk mendorong penciptaan nilai tambah bagi mineral, tidak hanya untuk keuntungan ekonomi tetapi juga untuk mendorong keberlanjutan dan ketahanan jangka panjang.