Jakarta (ANTARA) – Reuni Presiden Prabowo Subianto dengan mantan presiden Megawati Soekarnoputri mencerminkan komitmen bersama mereka untuk persatuan nasional Indonesia, menurut Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid.
“Saya percaya pertemuan mereka akan diliat sebagai sinyal positif untuk persatuan dan komitmen menjunjung nilai-nilai Pancasila,” kata Wahid pada Senin, mengacu pada ideologi negara Indonesia.
Prabowo bertemu Megawati dalam acara nasional memperingati hari lahir Pancasila di Jakarta pada hari yang sama.
Wahid mencatat bahwa sikap Prabowo yang berjalan berdampingan dengan Megawati selama acara menunjukkan pandangannya bahwa persatuan adalah sumber penting kekuatan nasional.
Ia juga mengatakan reuni ini bisa mengurangi kekhawatiran publik tentang kemampuan Indonesia tetap tangguh di tengah tantangan global—menjadikan solidaritas nasional semakin penting.
“Sangat penting untuk tetap bersatu di bawah prinsip Pancasila, yang menekankan kesejahteraan bersama,” tambahnya.
Wahid juga menyatakan keyakinannya bahwa kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di acara tersebut menghilangkan spekulasi tentang ketegangan politik di dalam negeri.
Dalam pemilihan presiden 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati mendukung pasangan Ganjar Pranowo–Mahfud MD, sementara Prabowo—ketua Partai Gerindra—berpasangan dengan Gibran, putra sulung mantan presiden Joko Widodo.
Dalam acara tersebut, Prabowo menegaskan kembali pentingnya persatuan dalam pidatonya, menekankan bahwa Pancasila sejak lama menjadi fondasi ideologis untuk mempersatukan keragaman bangsa Indonesia.
Ia menekankan perlunya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar tetap menjadi pusat pembangunan bangsa.
Berita terkait: Jangan jadikan Pancasila hanya slogan: Prabowo
Berita terkait: Prabowo desak persatuan, waspadai pengaruh asing di Indonesia
Penerjemah: Bagus A, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025