Denpasar, Bali (ANTARA) – Indonesia percaya bahwa repatriasi artefak budaya dari Belanda akan sangat penting untuk memperkuat hubungan bilateral, menurut Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
“Kerjasama harus dibangun dengan semangat kesetaraan dan saling menghargai catatan sejarah. Kita juga harus kembangkan pemahaman bersama untuk melihat ke masa depan,” ujar Zon, menurut pernyataan tertulis yang diterima di sini pada hari Kamis.
Dalam pertemuannya dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, di sela-sela Forum Budaya, Warisan, Seni, Narasi, Diplomasi, dan Inovasi (CHANDI) 2025, Zon mengatakan bahwa diplomasi budaya akan mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Menteri mengungkapkan bahwa tim repatriasi Indonesia telah menyelesaikan kajiannya dan telah menyampaikan, meski secara tidak formal, daftar 72 artefak budaya pertama di Belanda yang akan dikembalikan ke Indonesia kepada Komite Kerja Sama Budaya (CCC).
“Kami sedang menunggu tanggapan resmi dari CCC. Kami harap kesepakatan dapat dicapai sehingga kami bisa lanjutkan dengan permintaan formal,” katanya.
Sementara itu, Duta Besar Gerritsen menegaskan kembali komitmen pihaknya untuk mengembalikan lebih banyak artefak ke Indonesia, sebuah aksi yang menurutnya “menjembatani diplomasi antara Indonesia dan Belanda”.
Dia lebih lanjut mengungkapkan bahwa menteri luar negeri Belanda akan berkunjung ke Indonesia bulan depan untuk menghadiri pembicaraan tentang repatriasi dan berpartisipasi dalam sebuah agenda di Museum Nasional Indonesia.
“Presiden Prabowo Subianto mungkin juga akan mengalokasikan waktunya untuk secara simbolis menerima (artefak-artefak tersebut), bersama dengan Kementerian Kebudayaan Indonesia, di Belanda,” usulnya.
Namun, Gerritsen mengakui bahwa perubahan struktural di Kementerian Kebudayaan Belanda mungkin akan menunda tanggapan negaranya terhadap daftar artefak yang diminta untuk dipulangkan oleh Indonesia.
Selain isu repatriasi, Menteri Zon dan Duta Besar Gerritsen juga membahas usulan produksi film bersama dan sekolah fashion, kegiatan kebudayaan, serta kunjungan lanjutan pejabat dari kedua negara.
Kedua pejabat juga menyampaikan penyesalannya atas serangan dan perusakan museum serta situs warisan budaya selama protes dan kerusuhan yang terjadi di beberapa kota di Indonesia pekan lalu.
Berita terkait: Artefak megalitik Maluku Utara diduga terkait pemujaan leluhur
Berita terkait: 1.500 Artefak Indonesia telah direpatriasi dari Belanda
Penerjemah: Ni Putu Putri M, Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025