Senin, 16 Juni 2025 – 04:19 WIB
Jakarta, VIVA – Serangan Israel ke Iran sedang jadi sorotan dunia internasional, termasuk di Indonesia. Tindakan Israel dinilai brutal karena melakukan agresi terbuka yang melanggar hukum internasional.
Baca Juga :
Serangan Israel ke Iran, DPR: PBB Harus Segera Turun Tangan Biar Tidak Meluas
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, mengutuk keras serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran dan beberapa titik strategis di negara itu. Sukamta bilang Israel menunjukkan wajah brutal yang semakin kehilangan legitimasi moral di mata dunia.
Baca Juga :
Putra Mahkota Arab Saudi Kontak Presiden Iran, Israel Hambat Upaya Redakan Ketegangan Timur Tengah
Menurut dia, eskalasi ini bukanlah pertahanan, tapi bagian dari manuver politik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Netanyahu disebut sedang terpojok karena tekanan internasional dan krisis legitimasi di dalam negeri.
"Netanyahu sedang di bawah tekanan besar. Dukungan Barat atas kebrutalannya di Gaza mulai berkurang. Bahkan dari dalam Israel sendiri, kritik terhadap kepemimpinannya semakin kuat," kata Sukamta, dalam pernyataannya pada Senin, 15 Juni 2025.
Baca Juga :
Iran Sebut Tak Dapat Dibenarkan Melanjutkan Pembicaraan Dengan AS Ditengah Kebiadaban Israel
Israel beralasan menyerang Iran karena dukungan Teheran terhadap kelompok pejuang Hamas dan Hizbullah yang berkonflik dengan Israel selama setahun terakhir.
Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta
Serangan Israel ke Teheran terjadi pada Jumat (13/6), menghancurkan beberapa bangunan dan menewaskan petinggi militer serta ilmuwan nuklir Iran. Netanyahu menyatakan serangan itu menarget situs nuklir Iran.
Iran membalas dengan meluncurkan 100 rudal ke Tel Aviv dan Yerusalem pada hari yang sama. Sukamta menilai serangan Israel hanya upaya untuk menarik perhatian Barat.
"Serangan ke Iran seperti langkah putus asa untuk mendapat simpati negara-negara Barat yang punya sentimen terhadap Iran, terutama terkait isu nuklir," ujarnya.
Sukamta menyebut Israel kini lebih pantas disebut agresor regional, bukan negara yang bertahan diri. Dia mendesak dunia untuk tetap fokus pada serangan Israel ke Palestina.
"Ini bukan soal eksistensi Israel, tapi eksistensi politik Netanyahu. Dunia jangan terkecoh. Fokus utama harus pada genosida terhadap rakyat Palestina yang belum berhenti," tegasnya.
Dia curiga serangan ini adalah skenario pengalihan perhatian. "Jangan biarkan serangan ke Iran membuat dunia lupa pada kejahatan utama yang masih berlangsung," kata politikus asal Yogyakarta itu.
Sukamta menyerukan komunitas internasional, termasuk Indonesia dan negara OKI, untuk konsisten menolak kejahatan kemanusiaan dan tidak terprovokasi narasi baru Israel.
"Kita harus berpihak pada keadilan dan kemanusiaan. Palestina masih dijajah, rakyatnya masih dibunuh. Dunia harus tetap bersuara lantang, bukan terpecah fokus karena provokasi baru," pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Serangan Israel ke Teheran menghancurkan sejumlah bangunan pada Jumat (13/6).