Rencana Indonesia untuk Meningkatkan Literasi Keuangan Islam

Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin mengumumkan bahwa Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bekerja sama dengan kementerian dan lembaga untuk merumuskan strategi nasional guna meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan Islam.

“Strategi ini diharapkan dapat menjadi pedoman utama bagi semua pemangku kepentingan dalam mengembangkan literasi keuangan dan inklusi keuangan Islam di negara kita,” katanya saat Forum Ekonomi Syariah Nusantara 2024 pada hari Selasa.

Dalam pidatonya, Amin juga menekankan pentingnya pemangku kepentingan pusat dan daerah bekerja sama untuk meningkatkan kontribusi ekonomi dan keuangan Islam terhadap ekonomi nasional.

Beliau menekankan bahwa Indonesia telah secara konsisten menyaksikan peningkatan popularitas praktik ekonomi Islam dalam aktivitas bisnis.

“Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Islam terus tumbuh dan telah memberikan kontribusi terhadap ketahanan ekonomi nasional, yang dibuktikan dengan fakta bahwa pangsa pasar pembiayaan dan bisnis Islam pada kuartal keempat 2023 hampir mencapai 50 persen,” katanya.

Beliau juga menyatakan bahwa pemerintah telah fokus pada empat aspek untuk mempromosikan ekonomi Islam di Indonesia sejak tahun 2020: industri keuangan, industri halal, dana sosial Islam, dan bisnis dan wirausahawan Islam.

Beliau mengatakan bahwa aspek keempat adalah kunci untuk mengembangkan tiga aspek lainnya.

“Keberadaan wirausahawan sangat penting,” tambah Amin.

Untuk mendukung KNEKS, pemerintah telah mendirikan komite serupa dalam skala regional yang disebut KDEKS di 31 provinsi.

“Kita hanya perlu mendirikan komite semacam itu di tujuh provinsi, termasuk Nusa Tenggara Timur, Bali, dan lima provinsi lainnya di Papua,” katanya.

Berita terkait: Menteri Indonesia dorong badan keuangan Islam yang lebih kuat
Berita terkait: KDEKS untuk meningkatkan ekonomi syariah, keuangan di daerah: VP Amin

MEMBACA  Awak Kapal Terkejut Menemukan Mayat Mengapung di Pelabuhan Benoa, Ada Kartu Kereta Api

Translator: Benardy F, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024