Rencana BGN untuk menyediakan makanan MBG bungkus untuk Ramadan

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, pada hari Senin mengungkapkan bahwa lembaga tersebut berencana untuk menyediakan makanan bungkus bagi siswa selama Ramadan pada bulan Maret tahun ini dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Makanan dapat dibawa pulang untuk kemudian dikonsumsi saat berbuka. Agen akan mengatur hal itu karena makanan merupakan bagian penting,” katanya di Jakarta pada hari Senin.

Dia membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan terhadap pertanyaan mengenai skema distribusi MBG selama bulan puasa.

Dia menginformasikan bahwa siswa pesantren juga akan menerima makanan untuk berbuka puasa.

“Implementasi program MBG di pesantren selama Ramadan akan lebih mudah. Kegiatan memasak akan berjalan seperti biasa dan makanan akan didistribusikan untuk berbuka,” papar Hindayana.

Saat ini, sekitar 30 ribu pesantren dengan lima juta siswa menjadi target program MBG. Dia memastikan bahwa target tersebut akan tercapai secara bertahap.

“Ini akan tercapai secara bertahap. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kami bisa menyelesaikan target tahun ini,” katanya.

BGN juga telah menjalin kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk memperluas program MBG agar mencapai lebih banyak siswa, sambil mempercepat implementasi program, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Kolaborasi tersebut akan diatur melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada 31 Januari 2025, informasi Hindayana.

Kolaborasi tersebut juga akan berupaya untuk mendorong perekonomian di lingkungan pesantren, misalnya dengan mendirikan unit layanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur umum di sekolah-sekolah dan mendapatkan bahan makanan dari masyarakat sekitar sekolah, katanya.

Program Makanan Bergizi Gratis diinisiasi oleh Presiden Prabowo. Saat ini, program tersebut berjalan di 31 provinsi dengan bantuan 238 SPPG, melayani sekitar 650 ribu anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

MEMBACA  Partai Liberal Demokrat mendukung kenaikan pajak keuntungan modal untuk para penghasil terkaya

Berita terkait: Butuh tambahan Rp100 triliun lagi untuk melayani 82,9 juta penerima makanan gratis: BGN

Berita terkait: Presiden Prabowo memanggil kepala BGN untuk pembaruan program makanan gratis

Hak cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar