Rekor Dingin di Beijing: Gelombang Dingin Terpanjang dalam Sejarah Kota

Beijing mencatat sejarah dengan gelombang dingin terpanjang yang terjadi sejak tahun 1951. Ibu kota China menghadapi cuaca dingin ekstrem, sementara sebagian besar wilayah lainnya mulai merasakan reda. Stasiun cuaca Nanjiao di Beijing melaporkan suhu di bawah nol derajat Celsius pada Minggu (10/12) sore, menciptakan catatan baru setelah beberapa hari suhu sangat rendah.

Menurut laporan dari CNN, hujan salju yang turun semalaman di sebagian besar wilayah utara China menyebabkan penutupan jalan dan penangguhan layanan kereta api. Beijing Daily melaporkan bahwa sejak suhu turun di bawah nol derajat pertama kali, suhu tetap berada di bawah garis tersebut selama lebih dari 300 jam, menciptakan kondisi cuaca yang sangat tidak biasa.

Gelombang dingin yang kuat melanda sebagian besar wilayah China bulan ini, mengakibatkan tekanan berlebih pada kapasitas pemanas di beberapa kota di China utara, bahkan menyebabkan kegagalan sistem di Provinsi Henan. Di kota Jiaozuo, pemanasan terhenti sebagian setelah disfungsi pada pembangkit listrik Wanfang pada Jumat (22/12). Meskipun masalah tersebut berhasil diatasi, pemanasan kembali normal pada Minggu (24/12) malam, seperti dilaporkan oleh surat kabar resmi kota, Jiaozuo Daily.

Provinsi Henan juga menghadapi kendala serius, di mana dua kota, Puyang dan Pingdingshan, terpaksa menghentikan penggunaan alat pemanas di sebagian besar gedung pemerintah dan perusahaan milik negara sejak Jumat (22/12). Hal ini dilakukan untuk memprioritaskan sumber daya pemanas yang terbatas bagi rumah sakit, sekolah, dan bangunan tempat tinggal.

Beberapa hari yang lalu, Beijing juga dilanda cuaca dingin yang menyebabkan masalah pada sistem metro kota tersebut. Dua kereta bertabrakan di jalur metro yang padat saat kondisi bersalju, menyebabkan ratusan penumpang terluka, puluhan di antaranya mengalami patah tulang dan harus dilarikan ke rumah sakit.

MEMBACA  Gunung Marapi di Sumbar Meletus Lagi, Membuang Abu Hingga Ketinggian 1.000 Meter

Suhu yang sangat dingin tidak hanya menciptakan masalah di wilayah utara China, tetapi juga menghambat upaya penyelamatan setelah gempa mematikan melanda barat laut provinsi Gansu. Kondisi cuaca yang ekstrem ini menunjukkan dampak serius pada kehidupan sehari-hari dan sistem infrastruktur di berbagai wilayah di China.

Situasi ini menekankan pentingnya persiapan dan mitigasi risiko dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa infrastruktur, termasuk sistem pemanas, dapat menanggapi tantangan cuaca yang tidak terduga. Seiring dengan berjalannya waktu, pemahaman dan kesiapan terhadap perubahan cuaca yang ekstrem akan menjadi kunci untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat.