Jakarta (ANTARA) – Peneliti dari Pusat Reformasi Ekonomi (CORE) Indonesia, Eliza Mardian, menekankan perlunya reformasi sistem logistik untuk menstabilkan harga pangan, khususnya minyak goreng atau Minyakita.
“Perlu reformasi sistematik, dimulai dari penyesuaian sistem logistik dan meningkatkan kemampuan pemerintah dalam menjaga harga, terutama bahan pangan, agar tidak menyebabkan kenaikan biaya lain, termasuk upah pekerja,” jelasnya Senin lalu.
Mardian menyarankan pemerintah mempertimbangkan biaya logistik yang tinggi saat merumuskan kebijakan distribusi pangan. Dia menyebut beberapa faktor penyebab mahalnya Minyakita, termasuk tantangan distribusi dan logistik.
Meski stok Minyakita mencukupi, distribusi yang tidak merata membuat harganya berbeda-beda di tiap daerah. Namun, biaya logistik yang tinggi tetap jadi masalah utama karena memperburuk situasi.
Oleh karena itu, dia mengusulkan agar Bulog, BUMN distribusi pangan, ditugaskan menangani distribusi. Dengan jaringan distribusinya yang luas di seluruh Indonesia, biaya bisa ditekan.
Mardian juga menyoroti kebiasaan belanja masyarakat Indonesia sebagai pertimbangan penting dalam menyusun skema distribusi Minyakita.
“Minyakita digunakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah,” katanya. Mereka biasanya membelinya di warung-warung kecil di pinggiran kota atau pedesaan.
Praktik ini menyebabkan Minyakita dijual jauh di atas harga eceran tertinggi Rp15.700 per liter, karena pemilik warung membeli dari distributor yang menjualnya mendekati harga maksimal tersebut.
Harga eceran tertinggi sering tidak memperhitungkan biaya logistik dan faktor lain seperti inflasi.
Mardian mengusulkan agar warung kecil dimasukkan dalam registrasi distribusi dan proses pendaftaran distributor kecil dipermudah.
“Berikan insentif bagi distributor untuk mendaftar atau akses mudah ke stok agar margin laba lebih baik, serta integrasi dengan sistem pelaporan publik,” ujarnya.
Berita terkait:
– Pemerintah tinjau aturan harga dan distribusi Minyakita
– 106 pelaku usaha langgar aturan kemasan Minyakita
– Skandal Minyakita: 66 distributor dan retailer kena sanksi
Reporter: Maria Cicilia Galuh Prayudhia, Mecca Yumna Ning Pr
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025