Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono menekankan bahwa program reforma agraria tetap menjadi program strategis Kementerian dan akan dilanjutkan oleh pemerintah berikutnya.
“Ketika pemerintahan berganti, ini tetap menjadi agenda utama Kementerian Agraria dan Tata Ruang,” katanya di sini pada hari Sabtu.
Program reforma agraria bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dalam pengendalian dan kepemilikan tanah serta menyelesaikan sengketa dan konflik agraria. Hal ini juga bertujuan untuk membawa keadilan dan kemakmuran bagi semua lapisan masyarakat.
Dia mengakui bahwa masalah terkait tanah dan urusan agraria telah tercatat di berbagai daerah di Indonesia, dan tidak terbatas hanya pada Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mengatasi dan menghilangkan masalah tersebut, Kementerian Agraria dan Tata Ruang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk kementerian dan lembaga lain.
Terkait program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), dia menegaskan bahwa kementeriannya mencatat bahwa sebanyak 117 juta bidang tanah telah didaftarkan hingga saat ini. Targetnya adalah pendaftaran 120 juta bidang tanah pada akhir tahun 2024, tambahnya.
“Insya Allah, kita berada di jalur yang benar untuk mencapai target tersebut,” ujar AHY, seperti menteri tersebut dikenal secara umum.
Program PTSL adalah langkah strategis untuk memberikan kepastian hukum mengenai tanah kepada semua warga Indonesia.
Dia mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan administrasi tata ruang dan memberikan jaminan hukum kepada masyarakat mengenai kepemilikan tanah.
Sertifikasi kepemilikan tanah resmi dari negara juga akan membuat perencanaan tata ruang nasional lebih teratur.